Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku tak terlalu mempermasalahkan temuan lembaga survei terkait dengan elektabilitas capres dan cawapres.
Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis elektabilitas capres dan cawapres. Berdasarkan survei SMRC, paslon nomor urut 01 Jokowi-Amin meraih suara mencapai 54,9%. Adapun dukungan terhadap paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga hanya 32,1%. Sisanya, 13% mengaku tidak tahu.
Saat ini, Sandiaga mengaku lebih memilih menggunakan survei internal sebagai alat ukur dan memetakan strategi untuk menggaet pemilih yang belum menentukan pilihan.
Sandiaga mengatakan berdasarkan survei internal, suara ia dan Prabowo Subianto masih menunjukkan tren yang positif. Meski demikian, ia tidak merinci berapa besar persentase suara yang ia klaim tersebut.
Akan tetapi, Sandiaga mengatakan kedua kubu masih bersaing ketat di setiap daerah. Ia mengaku tidak ada jaminan satu daerah telah dimenangkan salah satu kubu.
"Saat ini, survei internal kita menunjukkan tren yang sangat sehat, cukup positif," kata Sandiaga, dikutip dari Media Indonesia, Selasa 13 Maret 2019.
Sandiaga mengaku memang saat ini suaranya masih tertinggal paslon nomor urut 01. Meski demikian, ia mengatakan akan memaksimalkan 36 hari menuju hari pencoblosan untuk menggaet suara dari undecided voters dan pemilih nomor urut 01.
Juru bicara TKN Ace Hasan Syadzily menilai survei internal yang dibuat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya akal-akalan. Survei sengaja dibuat untuk menutupi kekalahan paslon nomor urut 02 versi banyak lembaga survei.
"Survei internal yang dibuat mereka ini tujuannya sederhana untuk menghibur diri mereka sendiri dan memberikan motivasi kepada pendukungnya supaya tidak down," kata Ace.
Berdasarkan hasil survei yang mereka miliki, Prabowo-Sandi meraih 54%. Sementara itu, pasangan Jokowi-Amin hanya mendapat 40%.
(Rahmatul Fajri)Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((FZN))