Jakarta: Propaganda
people power tanpa dasar yang kuat dinilai bisa merugikan masyarakat. Apalagi, bila
people power tersebut ditumpangi pihak tertentu untuk mengacaukan pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.
"Tentu yang rugi adalah kita semua," tegas Ketua Laskar Merah Putih Ade Erfil Manurung di Gedung KPU Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2019.
Menurut dia,
people power ini digulirkan untuk memorakporandakan bangsa, dan membuat masyarakat saling curiga. Dia khawatir hal itu akan berujung kepada perang saudara.
"Semoga itu tidak sampai terjadi," ujarnya.
Dia meminta semua pihak baik elite politik, tokoh nasional, kiai, ulama, akademisi, praktisi untuk menjaga kesejukan dengan menebar kedamaian, dan kententraman. Proses tahapan pemilu harus dihormati sehingga bisa selesai tepat waktu.
"Keutuhan NKRI jauh lebih berharga dibanding hanya pemaksaan kehendak untuk meraih kekuasaan," ucapnya.
Masyarakat juga diharapkan tidak terpancing provokasi. Tindakan pemaksaan kehendak demi meraih kekuasaan harus dihindari.
Politikus PAN Amien Rais sempat mengancam mengerahkan
people power ketimbang ke MK, bila ada kecurangan pada Pemilu 2019. Amien menyebut mekanisme penyelesaian di MK sia-sia.
"Kalau nanti terjadi kecurangan, kita enggak akan ke MK. Enggak ada gunanya, tapi kita
people power.
People power sah!" ucap Amien, Minggu, 31 Maret 2019.
Sehari setelahnya Amien menjelaskan pernyataannya adalah bentuk terapi kejut. Dia meminta KPU memperbaiki daftar pemilih tetap (DPT) yang dinilainya masih bermasalah.
"Saya mengambil cara katakanlah semacam terapi kejut. Siapa tahu ya, dengan mengatakan 'awas loh, kalau rakyat merasa ada pengibulan secara masif terukur dan sistematis, kesimpulannya bahwa
election itu fraud (curang) enggak usah dipakai lagi," kata Amien Rais usai konferensi pers Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Hotel Ayyana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))