Jakarta: Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno menyebut tantangan Indonesia saat ini adalah pengangguran. Masalah ini dia singgung dalam kampanye akbar di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
"Meski masyarakat Indonesia hidup di negara industri, pengangguran pekerjaan masih banyak," kata Sandi dalam orasinya di SUGBK, Minggu 7 April 2019.
Dia mengatakan programnya lima tahun ke depan bila memenangkan Pilpres 2019 adalah menjadikan Indonesia yang adil dan makmur. Dengan mengatasi pengangguran, dirinya yakin akan memperbaiki ekonomi bangsa.
"Insyaallah kita hadir kan Indonesia menang, Indonesia adil makmur. Ini harus saya sampaikan kepada mereka semua bahwa Prabowo-Sandi akan menyelesaikan, memberikan solusi masalah ekonomi kita," kata Sandi.
Pasangan calon presiden Prabowo Subianto itu meyakini masalah lapangan kerja adalah yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Sandi mengaku hal itu dia ketahui setelah mengelilingi Indonesia untuk melihat kebutuhan rakyat.
"Saya melihat dalam perjalanan, 1.500 lebih kunjungan, keliling Indonesia perjalan spiritual bagi Prabowo-Sandi. Kami melihat masyarakat menginginkan perubahan," ungkap dia.
Sandiaga pun menyerukan untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada pencoblosan, Kamis, 17 April 2019. "Ayo siap bergerak 17 April," jelas dia.
Pada kampanye akbar ini, massa pendukung Prabowo-Sandi telah berdatangan sejak tengah malam. Mereka juga melakukan salat Subuh berjemaah bersama Prabowo-Sandi.
Lalu lintas di sekitar SUGBK juga dialihkan. Polda Metro Jaya menyebar 820 personel di beberapa titik untuk memperlancar arus lalu lintas.
Baca: Kampanye Akbar Prabowo-Sandi Digelar di GBK
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) sempat merilis keadaan ketenagakerjaan Indonesia yang dihitung selama Agustus 2018. BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018 dari 5,50 persen pada Agustus 2017.
"Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 40 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 5,34 persen pada Agustus 2018," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin, 5 November 2018.
Ia melanjutkan jumlah angkatan kerja pada Agustus 2018 tercatat sebanyak 131,01 juta orang, naik 2,95 juta orang dibanding Agustus 2017. Sejalan dengan itu, tingkat partisipasi sngkatan kerja (TPAK) juga meningkat 0,59 persen poin.
"Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) masih mendominasi di antara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 11,24 persen," ungkap dia.
Penduduk yang bekerja tercatat sebanyak 124,01 juta orang, bertambah 2,99 juta orang dari Agustus 2017. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja ada di penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 0,47 persen poin, industri pengolahan 0,21 persen poin, dan transportasi 0,17 persen poin.
Lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan utamanya pada pertanian sebesar 0,89 persen poin. Jasa lainnya menyusul sebesar 0,11 persen poin, dan jasa pendidikan 0,05 persen poin.
"Sebanyak 70,49 juta orang atau 56,84 persen bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, pekerja informal turun sebesar 0,19 persen poin dibanding Agustus 2017," papar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))