Jakarta: Program tiga 'kartu sakti' baru dari Joko Widodo diyakini bisa bermanfaat bagi generasi milenial. Khususnya dibidang pendidikan dan pekerjaaan.
Direktur Bidang Milenial Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin Bahlil Lahadalia mengatakan, program tiga kartu sakti itu hadir atas kesadaran Jokowi yang pernah merasa kesusahan ketika tamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Jokowi tak mau generasi muda saat ini merasakan kesulitan serupa.
"Bayar kuliah susah. Lalu kemudian beliau menyampaikan beliau tidak ingin lihat generasi muda hidup menderita sepertinya," kata Bahlil di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 26 Februari 2019.
Bahlil menyebut Jokowi saat paham kebutuhan warga kecil. Sebab, Jokowi adalah pemimpin yang lahir dan besar di kampung. "Yang bisa memahami orang yang di kampung adalah pemimpin yang pernah hidup di kampung. Yang pernah memahami orang susah adalah pemimpin yang pernah susah," bebernya.
Baca: Ma'ruf Yakin Program 3 Kartu Sakti Menunjang Indonesia Maju
Bahlil meyakini, ide serupa Jokowi sulit dihadirkan para pemimpin yang belum pernah merasakan hidup susah. Apa yang dilakukan Jokowi selama ini untuk rakyat kecil, kata dia, juga hasil pengalaman pribadi mantan wali kota Solo itu semasa susah.
"Kalau pemimpin yang lain tidak punya pemikiran itu. Karena sejak lahir menangis hartanya sudah banyak," ungkapnya.
Seperti diketahui, Jokowi mengeluarkan tiga program 'kartu sakti' yang akan dijalankan pemerintahan bila terpilih di periode kedua. Ketiga kartu itu adalah Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar Kuliah, dan Kartu Pra Kerja.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))