Jakarta: Calon Presiden Nomor Urut 1
Anies Baswedan mengaku sempat gagal ikut tes pertukaran pelajar AFS ke Amerika Serikat saat masih kelas X SMA. Anies mengaitkan dengan pamannya yang pernah mengikuti AFS.
"Enggak berlaku ordal (orang dalam). Padahal paman loh itu. Siapa tahu paman bisa bantu-bantu. Aturannya diganti-ganti, tapi saya enggak pakai itulah," kata Anies dalam Kanal YouTube Abdel Achrian yang dikutip Kamis 4 Januari 2024.
Anies tidak bisa mengikuti tes lantaran belum terdaftar sebagai peserta seleksi. Kemudian ia juga terlambat saat tiba di lokasi seleksi dan belum memenuhi syarat karena masih duduk di kelas X SMA.
"Jadi tesnya pas kelas 2 (XI SMA). Nanti berangkatnya kelas 3 (XII). Jadi anak kelas 1 enggak bisa," ujar Anies.
Anies disarankan untuk mengikuti seleksi pada tahun selanjutnya atau kelas XI SMA. Anies mengikuti tes tersebut dan dinyatakan lulus.
"Nah terus saya ikut tahun berikutnya. Saya ikut ujian dari Jogja. Terpilih tiga orang. Saya salah satu dari tiga yang berangkat. Waktu itu seluruh Indonesia kalau enggak salah 27 (orang)," ucap Anies.
Pertukaran pelajar menjadi salah satu batu loncatan Anies hingga dikenal seperti saat ini. Anies tinggal selama setahun di Amerika Serikat untuk menjelaskan tentang Indonesia dari sisi budaya dan agama.
Anies mengakui program ini membuat dirinya harus menyelesaikan SMA selama 4 tahun. Pasalnya usai pulang dari Amerika, ia memulai kelas XII dari awal.
"Setahun hilang. Tapi gini mas, pengalaman saya ini kehilangan 1 tahun itu enggak kerasa. Memang sekarang ada yang tanya, dulu lulusnya lebih awal lebih telat? Enggak ada," ujarnya.
"Malah saya bilang, ini tuh kayak ketapel. Ditarik ke belakang, dilemparin ke depan. Itu pengalamannya luar biasa," sambungnya.
Pertukaran pelajar ini membuat Anies menjadi sadar untuk menjadi warga global dan memiliki kemampuan bahasa asing, komunikasi dan lainnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))