Jakarta: Film dokumenter '
Dirty Vote' yang mengungkap metode
kecurangan pemilu mendadak hilang di pencarian YouTube.
Berdasarkan penelusuran, film Dirty Vote masih ada di YouTube. Namun dalam kolom pencarian, film tersebut justru tidak muncul. YouTube hanya menampilkan video-video berita terkait film Dirty Vote.
Alhasil, masyarakat yang ingin menonton Dirty Vote hanya bisa langsung mengunjungi link asli yang dibagikan oleh sutradara Dandhy Laksono.
Fenomena hilangnya Dirty Vote dari pencarian YouTube juga ramai dibahas warganet.
"Ternyata benar .. DIRTY VOTES sudah hilang dari pencarian di YouTube . Tapi film nya masih ada. Sudah tembus lebih dari 4 juta viewer dari di posting kemarin pagi . Tapi kok gak di masuk kan ke YouTube trending, padahal banyak viewer nya . Ada yg cawe2?" tulis seorang netizen.
"Dirty Vote 'Hilang' dari Pencarian YouTube, Ada Apa? Percarian harus memakai link asli, baru bisa ketemu, jika tidak maka Film tsb tidak ditemukan. Hanya uploadtan milik Refly Harun yg akan nongol dalam pencarian YouTube," timpal netizen lain.
"Dokumenter Dirty Vote hilang dari pencarian di YouTube (disembunyikan). Videonya masih ada cuman ga bisa dicari," komentar salah satu akun.
"Dan ada yg resah dengan film Dirty vote , sampai hilang dari pencarian YouTube," ujar akun lainnya.
Link nonton Dirty Vote
Dirty Vote sendiri ditayangkan di platform Youtube. Sobat Medcom.id yang penasaran dengan film dokumenter ini bisa mengakses Dirty Vote melalui link;
https://www.youtube.com/watch?v=RRgLZ66NCmE.
Film berdurasi selama 1 jam 57 detik tersebut disutradai oleh Dandhy Dwi Laksono yang juga merupakan sutradara dari film Sexy Killers.
Sang sutradara berujar kalau film ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di masa tenang pemilu yang berlangsung selama 3 hari mulai dari tanggal 11 Februari hingga 13 Februari 2024.
"Ada saatnya kita menjadi pendukung capres-cawapres, tapi, hari ini, saya ingin mengajak setiap orang untuk menonton film ini sebagai warga negara," ujar sutradara Dirty Vote, Dandhy Dwi Laksono.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))