Jakarta: Jajak pendapat lembaga survei Y-Publica memperlihatkan elektabilitas Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meningkat usai menyatakan sikap politik menolak poligami. Sikap itu dianggap telah membuat hati kaum hawa kepincut.
Y-Publica mencatat elektabilitas PSI masih 2,6 persen pada survei di November- Desember 2018. Namun, hari ini, elektabilitas PSI bertengger di angka 2,9 persen.
“Dalam survei kita ditemukan, mayoritas perempuan menentang poligami. Ini basis potensial untuk dukungan elektoral bagi PSI,” kata Direktur Y-Publica Rudi Hartono saat merilis hasil survei di Menteng, Jakarta Pusat, Senin 14 Januari 2019.
Menurut dia, PSI berhasil mengangkat elektabilitas dengan mengincar kaum wanita. Sikap politik itu, kata dia, membawa keuntungan ganda usai menjadi isu kontroversial.
Baca: Larangan Poligami untuk Internal PSI
“Elektabilitas PSI naik karena sukses memainkan strategi diferensiasi yang ideologis. Yang kedua, segmen tertentu dari pemilih, terutama yang rasional dan ideologis, akan terseret oleh kampanye PSI," tutur Rudi.
Y-Publica mengadakan survei pada 26 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019 dengan melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan melalui pemilihan responden secara acak bertingkat. Tingkat kesalahan dalam survei ini sebesar sekitar 2,98 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((OGI))