Jakarta: Hubungan Presiden
Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tampak sangat harmonis. Terlebih Jokowi memberi kenaikan pangkat jenderal TNI kehormatan untuk Prabowo pada Rabu 28 Februari 2024.
Namun di sisi lain, hubungan Jokowi-Prabowo diprediksi akan merenggang atau retak ketika kekuasaan berpindah. Jokowi akan lengser pada Oktober 2024 mendatang.
Sementara Prabowo berpotensi besar menjadi Presiden selanjutnya. Rumor keretakan diprediksi terjadi ketika peralihan kekuasaan tersebut.
Baca juga:
Jokowi Beri Gelar Kehormatan Jenderal ke Prabowo, KontraS: Merusak Nama TNI
Politikus Maruar Sirait yang juga orang dekat Jokowi-Prabowo berbicara terkait hubungan kedua tokoh tersebut. Ia mengeklaim hubungan mereka tidak akan retak.
"Hubungan Pak Prabowo dan Pak
Jokowi itu kokoh seperti baru karang, bukan seperti pasir yang mudah tercerai-berai tertiup angin," kata Maruarar yang juga Wakil Ketua TKN Prabowo Gibran kepada wartawan, Kamis 29 Februari 2024.
Di sisi lain, Maruarar menyebut Prabowo menunjukkan loyalitas tinggi terhadap Jokowi hampir lima tahun terakhir. Hubungan mereka diklaim solid secara profesional dan personal.
"Secara profesional dan secara personal sangat dekat dan sangat mendalam karena melalui proses yang panjang diuji dengan dinamika politik yang keras sehingga sangat cocok dan saling mengisi, hubungannya sangat kokoh," tegas Maruarar.
Prabowo terakhir berdinas sebagai Anggota TNI pada 1998 silam. Ia diberhentikan dengan pangkat letnan jenderal atau jenderal bintang 3. Kemudian 2024, Prabowo mendapat kenaikan pangkat istimewa sebagai jenderal penuh atau bintang 4.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))