Jakarta: Ketua Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) Rahmat Bagja menyebut sebanyak 2.413 TPS berpotensi melakukan pemungutan suara ulang (PSU). Hal ini dikarenakan para pemilih mendapatkan hak pilihnya lebih dari satu kali.
"Ini kemungkinan PSU-nya besar, yang paling kemungkinan akan terjadi PSU adalah kejadian 2.413 TPS yang didapati adanya pemilih mendapatkan hak pilihnya lebih dari satu kali," kata Bagja di Kantor KPU RI, mengutip dari
Antara, Jumat, 16 Februari 2024.
Kendati demikian, Bawaslu masih perlu mendalami hal tersebut. Dia mengatakan apakah hal itu benar merupakan rekomendasi dari panitia pengawas pecamatan (panwascam) dan Bawaslu kabupaten/kota atau tidak.
Sementara itu, Ketua
KPU Hasyim Asy'ari mengatakan pemungutan suara ulang itu mekanismenya bergantung pada rekomendasi Bawaslu.
"Karena pada dasarnya untuk dapat dilakukan pemungutan suara ulang itu mekanismenya adalah rekomendasi panwascam yang bekerja ruang lingkupnya ada TPS yang potensial dilakukan PSU," kata Hasyim.
Pemilu 2024 telah selesai dilaksanakan pada Rabu, 14 November 2024. Pada Pemilu 2024 ini, masyarakat memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, Anggota DPR RI, Anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, dan anggota DPRD kabupaten/kota. Total daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.
Setelah pemungutan suara telah selesai dilaksanakan, KPU langsung melakukan rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 yang dijadwalkan mulai 15 Februari hingga Maret 2024.
Berdasarkan data terkini dari KPU pada Jumat, 16 Februari 2023 pukul 13.00 WIB, pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk sementara meraih suara 33.058.238 atau 56.96%.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meraup suara 14.541.722 atau 25.05%. Kemudian, pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih suara 10.442.762 atau 17.99%.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))