Yogyakarta: Ribuan warga Yogyakarta diklaim berangkat ke Jakarta mengikuti arahan Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi Amien Rais. Mereka disebut ke Jakarta untuk ikut aksi kedaulatan rakyat.
Ketua Presidium Gerakan Kedaulatan Rakyat dari Yogyakarta, Syukri Fadholi menyebut ada sekitar dua ribu orang dari Yogyakarta ke Jakarta. Menurut dia, massa berangkat dengan kendaraan pribadi maupun transportasi umum seperti bus dan kereta api.
"(Kami) tidak melarang tapi saya berharap ketika mereka ke sana betul-betul menjaga etika yang baik dan aman," kata Syukri saat dihubungi, Senin, 20 Mei 2019.
Politikus PPP ini mengatakan massa datang tanpa dikoordinasi Gerakan Kedaulatan Rakyat. Ia mengaku massa berangkat secara kolektif untuk aksi yang digelar 22 Mei 2019 mendatang.
Meski demikian, ia mengaku akan tetap bertanggung jawab atas keberangkatan massa itu. "Dengan catatan gerakan yang kita lakukan ini demonstrasi bersifat damai," kata dia.
Keberangkatan massa itu harus dilandasi niat baik sebagai bentuk ibadah. Bahkan, ia menyebut gerakan massa itu menjadi gerakan atas dasar tanggung jawab moral sebagai warga negara yang beragama Islam untuk menegakkan
amar ma'ruf nahi munkar.
"Kecurangan dalam Pilpres menjadi kewajiban umat Islam melakukan amar ma'ruf nahi munkar, salah satunya dengan gerakan mendesak KPU dan Bawaslu," ucapnya.
Ia menyatakan Bawaslu sudah menilai adanya kecurangan dan kesalahan saat pemilu. Kendatipun, ia melanjutkan, belum ada kejelasan bentuk sanksinya. "Harus ada
auditing forensik," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan belum menerima laporan soal pergerakan massa dari Yogyakarta ke Jakarta. "Setahu saya nggak ada (pergerakan massa) yang berangkat," ujarnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))