Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjamin netralitas panelis untuk debat ketiga. KPU akan menunjuk langsung para panelis.
Para penelis merupakan perpaduan dari kalangan akademisi, pengamat dan profesi yang relevan terhadap isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.
"Sebagai informasi awal akademisi yang terlibat itu meliputi dari Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Syiah Kuala (Aceh), Universitas Hasanuddin (Unhas)," kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan kepada Media Indonesia, Minggu, 10 Maret 2019.
Selain akademisi, ada juga dari pemerhati dari kalangan ketenagakerjaan, terkait praktisi dari organisasi professional bidang kesehatan. "Nama-namanya belum kita sebutkan karena belum final," ungkap Wahyu.
Perpaduan panelis dari latar belakang akademisi, pengamat dan profesi dipilih karena diyakini berkompeten membuat materi atau pertanyaan debat dalam tataran ide gagasan dan praktikalnya.
Baca: Debat Ketiga Dipersiapkan
Setelah ditetapkan, KPU akan membuat focus group discussion (FGD) bersama para panelis dengan pihak relevan antara tanggal 12 atau 13 Maret.
"FGD antara panelis dengan para pihak yang relevan ini dikandung maksud memberikan masukan kepada panelis, terkait isu-isu strategis menyangkut tema debat ketiga," ucap Wahyu.
Para panelis akan menandatangani pakta integritas untuk menjaga kerahasiaan materi debat. Pakta integritas diberlakukan semenjak debat kedua.
KPU merencanakan lima kali debat pilpres 2019. Debat ketiga giliran calon wakil presiden yang akan beradu gagasan, visi, misi dan program di bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan kebudayaan. Debat akan diselenggarakan pada Minggu, 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, Jakarta. (
Insi Nantika Jelita/MI)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))