Jakarta: Aktivis mahasiswa dari berbagai kampus yang tergabung dalam Mahasiswa Jakarta Bergerak menyatakan siap adu argumentasi terkait
pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Perwakilan aktivis Mahasiswa Jakarta Bergerak Glamora Lionda meminta diskusi terbuka terkait isu itu.
"Kami menunggu niat baik Prabowo Subianto secara personal maupun TKN untuk mengajak kami berdiskusi secara terbuka untuk berdialog dengan kami mengenai isu yang kami angkat ini," kata Glamora dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Januari 2024.
Dia menegaskan jika pihaknya memiliki bukti terkait permasalahan pelanggaran HAM. Sehingga, pihak yang ditantang mesti membawa data untuk membantah hal tersebut.
"Kami punya datanya, kami punya informasinya, kami punya kumpulan data yang yang menguatkan akan pandangan kami tersebut," katanya.
Di sisi lain, dia menyinggung gerakan mahasiswa yang diintimidasi aparat. Glamora menyatakan ada intimidasi mahasiswsa di Pekalongan saat melakukan aksi-aksi bagi-bagi selebaran pada Kamis, 11 Januari 2024.
"Kalau bicara intimidasi ya dengan kehadiran beberapa infrastruktur negara di dalam kegiatan-kegiatan diskusi dan konsolidasi kami juga itu merupakan bentuk intimidasi merupakan bentuk intimidasi," kata dia.
Lebih lanjut, dia menyatakan keheranan ada perangkat negara yang memantau pergerakan mahasiswa. Terlebih, yang dilakukan mahasiswa adalah berdiskusi.
"Seolah-olah kami ini adalah bentuk-bentuk pemberontakan terhadap negara padahal ini hak kita hak demokrasi kita untuk berbicara dan berpendapat," tegas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))