Ciamis: Calon presiden (capres) nomor urut 1
Anies Baswedan menyoroti banyaknya dugaan pelanggaran netralitas dari aparat. Bahkan, bawahan mestinya tak menuruti perintah atasan untuk melanggar netralitas lantaran ikut mengkhianati sumpahnya.
"Kenapa? Karena itu akan mengkhianati sumpahnya, jadi sumpah itu lebih tinggi dari pada perintah atasan," ujar Anies di Ciamis, Jawa Barat, Kamis, 4 Januari 2024.
Anies menekankan pentingnya seluruh aparat hingga pejabat negara menjaga netralitas pada momentum Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024. Netralitas sejatinya harus diwujudkan dengan perbuatan.
"Ini yang saya sampaikan dari awal sebelum penetapan bahwa netralitas harus dibuktikan, tidak cukup dikatakan," ucap Anies.
Salah satu fenomena netralitas yang sedang disorot yakni deklarasi dukungan terhadap calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka oleh Satuan Polisi (Satpol) pamong praja (PP) di Garut, Jawa Barat (Jabar).
Video dukungan anggota Satpol PP Kabupaten Garut itu salah satunya diunggah akun Instagram @dennysirregar. Setidaknya, ada 13 orang berseragam Satpol PP dalam video tersebut, terdiri atas tujuh perempuan dan enam laki-laki.
Salah seorang anggota Satpol PP laki-laki yang berbicara dalam video itu menyampaikan bahwa mereka berasal dari Forum Komunikasi Bantuan polisi Pamong Praja Kabupaten Garut. Nama yang tertera pada seragam anggota tersebut adalah Cecep.
"Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan," kata Cecep.
"Kami dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut menyatakan," kata Cecep.
"Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka,” serunya secara bersama-sama dengan anggota Satpol PP yang lain.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))