Solo: Satu lagi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Solo meninggal. Total telah dua orang meninggal diduga karena kelelahan mengurusi Pemilu 2019.
Sebelumnya anggota KPPS di TPS 70, Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Pamuji Ruswandi meninggal pada Sabtu, 20 April 2019. Dia meninggal diduga kelelahan karena tiga hari berturut-turut tidak tidur.
Kemudian, Kamis, 25 April 2019, anggota KPPS di TPS 147 Kelurahan Kadipiro, Banjarsari, Suratin, 54, meninggal pukul 06.00 WIB. Seperti almarhum Pamuji, Suratin juga hampir tidak tidur selama tiga hari.
Istri Suratin, Dwi Astuti, 55, mengatakan suaminya sebenarnya hanya pengganti anggota KPPS yang mengundurkan diri. "Mendadak suami saya diminta menggantikan sebagai petugas ketertiban," katanya.
Tugas pertama dimulai pada Selasa, 16 April malam ketika berjaga sampai menunggu logistik pemilu datang. "Sempat tidur satu-dua jam, bapak berangkat lagi ke TPS," ujar dia.
Kemudian Suratin seharian berjaga di TPS dan hanya sempat pulang mandi saat magrib. Dia baru selesai bertugas pada Kamis pukul 05.00 WIB.
"Setelah hari itu bapak sering mengeluh kelelahan," kata Dwi. Puncaknya pada Rabu, 24 April kemarin, Suratin dibawa ke rumah sakit karena sesak di bagian dada.
Sempat dirawat di ICU, Suratin akhirnya meninggal dunia pada Kamis pagi tadi. Jenazah dimakamkan langsung pada siang harinya.
Sementara Ketua KPPS 147, Hanung Dwi Kusno, mengatakan TPS di tempatnya memang berat karena memiliki DPT sejumlah 273 orang. Sehingga, pelaksanaan penghitungan suara pun berlangsung lama.
"Saya lihat saat bertugas beliau diam saja. Saya minta istirahat saja kalau kelelahan, tapi beliau tidak mau dan ingin menyelesaikan tugasnya," pungkas Hanung.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))