Jakarta: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta slogan-slogan #2019GantiPresiden dihentikan. Slogan ini sudah tak relevan pascapilpres 2019 berakhir.
"Sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat 3 Mei 2019.
Inisiator gerakan #2019GantiPresiden ini berkomitmen tak mau menggaungkan slogan itu lagi sejak akhir masa kampanye 13 April 2019. Ia menilai, Slogan itu sudah tidak lantaran rakyat sudah menentukan pilihannya pada 17 April kemarin.
Baca:
Istana tak Terganggu Gerakan 2019 Ganti Presiden
"Sejak 13 april saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi?," ucap Mardani.
Ia mengajak masyarakat untuk menghormati presiden terpilih berdasarkan hasil penetapan KPU 22 Mei 2019. Mardani bernazar akan sujud syukur bila Prabowo-Sandi yang terpilih.
"Itu suaranya rakyat, dan saya harus menghormati. Kalau Pak Prabowo menang, saya sujud syukur, kalau Pak Jokowi (menang) berarti saya harus mengawal sesuai koridor," ujar Mardani.
Anggota Komisi II itu menilai masyarakat sudah cerdas. Pihak yang kalah tak perlu bertindak di luar konstitusi. Cukup berperan menjadi pihak yang kritis dan konstruktif mencintai persautan bangsa.
Baca:
Ironi, Ketika Pilkada Menerima Quick Count, Pilpresnya Enggak
Ia pun mencontohkan persaingan dua raksasa teknologi Apple dan Samsung. Persaingan yang sengit dua perusahaan ini tak menutup keduanya saling bekerjasama menyuplai suku cadang perangkat elektronik.
"Sekarang ini contohnya Apple sama Samsung tempur di pengadilan, tapi Apple pesen LCD dari Samsung. Kita boleh kompetisi tapi pada saat yang sama tetap kooperatif. Negeri ini perlu keteladanan," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((NUR))