Surabaya: Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI,
Jusuf Kalla (JK), mengaku khawatir bila negara dipimpin sosok yang pemarah. Kepala Negara yang pemarah dinilai berbahaya.
"Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? Bisa ditonjok kepala negara lain," kata JK di Hotel Namira, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 10 Januari 2024.
JK tak menyebut secara lugas sosok kawan yang marah tersebut. Namun, ia mengingatkan untuk cermat memilih pemimpin.
"Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat (ketiga capres)," ucap JK.
Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009 itu mengajak masyarakat untuk memilih pemimpin dengan memegang rekam jejaknya.
JK menilai figur capres nomor urut 1 Anies Baswedan pilihan tepat buat memimpin Indonesia.
"Kalau tabligh siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies.
Nah, itu aja pegangannya. Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah," ujar JK.
JK resmi mendukung
Anies-Muhaimin Iskandar. JK memutuskan sikap politik itu dengan pertimbangan moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin Indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))