Anies Ingin Pertahankan dan Kembalikan Indonesia Jadi Negara Hukum
Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan di Stadion Mini Cikarang. Antonio/Medcom.id
Bekasi: Calon Presiden Nomor Urut 1, Anies Baswedan, ingin mempertahankan dan mengembalikan Indonesia menjadi negara hukum.
Hal ini disampaikan Anies saat berkampanye di Stadion Mini Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ingin agar hukum di Indonesia tetap menjadi panglima.
"Kita ingin pertahankan dan kembalikan Republik ini menjadi negara hukum, di mana penguasa diatur oleh hukum, bukan hukum diatur oleh penguasa, setuju?," kata Anies di hadapan para pendukungnya yang hadir dalam kampanye tersebut.
Dirinya menyatakan bahwa dirinya menginginkan hal tersebut agar siapapun yang berkuasa tetap dikendalikan oleh hukum.
"Kita ingin negara hukum, ini negara apa? sama-sama, negara apa? negara hukum, kita ingin negara hukum supaya yang berkuasa pun dikendalikan," tuturnya.
Anies berkomitmen menegakkan keadilan di Tanah Air yang menjadi salah satu cita-cita Indonesia Merdeka.
"Saya ingin ingatkan kepada semua, bahwa yang kita cita-citakan itu bukanlah hal baru, yang kita ingin tegakkan rasa keadilan, itu adalah prinsip dasar republik ini didirikan," ucap dia.
Pasangan Cawapres Muhaimin Iskandar ini menjelaskan, Republik Indonesia didirikan oleh orang-orang terdidik. Para pendiri bangsa menciptakan Indonesia bukan untuk anggota keluarga atau kerabat.
"Dia (pendiri bangsa) membuat republik ini bukan untuk dirinya, bukan untuk keluarganya, bukan untuk anak turunannya, bukan untuk keponakannya, tapi dipakai untuk setiap anak bangsa," tegas Anies.
Anies menyebut saat ini masih ada masyarakat yang takut mengkritik. Namun, dia berjanji mengembalikan kebebasan mengkritik negara agar semua masyarakat dapat melakukannya.
"Banyak hari ini yang dikecam rasa takut, takut berbicara, karena kalau berbicara mengkritik ujungnya kriminalisasi. Haruskah ini dibiarkan? Perlunya apa? Mari kita kembalikan kebebasan mengkritik negara di republik ini supaya kita merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya," ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((MEL))
Hal ini disampaikan Anies saat berkampanye di Stadion Mini Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 23 Januari 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan ingin agar hukum di Indonesia tetap menjadi panglima.
"Kita ingin pertahankan dan kembalikan Republik ini menjadi negara hukum, di mana penguasa diatur oleh hukum, bukan hukum diatur oleh penguasa, setuju?," kata Anies di hadapan para pendukungnya yang hadir dalam kampanye tersebut.
| Baca juga: Timnas AMIN Duga Pengelola Diintimidasi Pencabutan Izin Acara Desak Anies di Yogyakarta |
Dirinya menyatakan bahwa dirinya menginginkan hal tersebut agar siapapun yang berkuasa tetap dikendalikan oleh hukum.
"Kita ingin negara hukum, ini negara apa? sama-sama, negara apa? negara hukum, kita ingin negara hukum supaya yang berkuasa pun dikendalikan," tuturnya.
Anies berkomitmen menegakkan keadilan di Tanah Air yang menjadi salah satu cita-cita Indonesia Merdeka.
"Saya ingin ingatkan kepada semua, bahwa yang kita cita-citakan itu bukanlah hal baru, yang kita ingin tegakkan rasa keadilan, itu adalah prinsip dasar republik ini didirikan," ucap dia.
Pasangan Cawapres Muhaimin Iskandar ini menjelaskan, Republik Indonesia didirikan oleh orang-orang terdidik. Para pendiri bangsa menciptakan Indonesia bukan untuk anggota keluarga atau kerabat.
| Baca juga: Kampanye Akbar di Parung, Anies Sebut Akar Rumput Inginkan Perubahan |
"Dia (pendiri bangsa) membuat republik ini bukan untuk dirinya, bukan untuk keluarganya, bukan untuk anak turunannya, bukan untuk keponakannya, tapi dipakai untuk setiap anak bangsa," tegas Anies.
Anies menyebut saat ini masih ada masyarakat yang takut mengkritik. Namun, dia berjanji mengembalikan kebebasan mengkritik negara agar semua masyarakat dapat melakukannya.
"Banyak hari ini yang dikecam rasa takut, takut berbicara, karena kalau berbicara mengkritik ujungnya kriminalisasi. Haruskah ini dibiarkan? Perlunya apa? Mari kita kembalikan kebebasan mengkritik negara di republik ini supaya kita merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya," ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((MEL))
BERITA TERKAIT
