Jakarta: Waktu pencoblosan Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024 tinggal menghitung hari. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta masyarakat menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.
Deputi Bidang Penididikan dan Peran Serta Masyarakat
KPK Wawan Wardiana meminta masyarakat tidak sembarangan memilih. Warga diharap menelusuri rekam jejak para calon mulai dari sekarang.
“Baik itu calon presiden maupun calon anggota legislatif yang akan dilaksanakan satu minggu ke depan ini. Masih ada waktu untuk mempelajari rekam jejak dari para calon tersebut,” kata Wawan di Jakarta, Kamis, 8 Februari 2024.
KPK meminta masyarakat tidak memilih peserta pemilu hanya karena sebuah pemberian. Para calon juga diharap tidak mengambil cara curang untuk menang, karena dinilai bisa merusak demokrasi di Indonesia.
“Pemilihan umum ini yang bersih jujur adil dan berintegritas dengan cara adalah menolak politik uang, menolak pemberian apapun juga yang berkaitan dengan pemilihan,” ujar Wawan.
Pendalaman rekam jejak calon mudah dilakukan. Sebab, banyak media massa yang sudah memberitakan latar belakang para calon, salah satunya Medcom.id.
KPK berharap pemungutan suara dalam Pemilu 2024 berlangsung dengan jujur dan adil. Masyarakat diminta memilih calon berdasarkan hasil analisis rekam jejak, bukan karena pemberian.
“KPK terus mengampanyekan hajar serangan fajar dalam betuk kampanye-kampanye yang sifatnya kepada seluruh stekholder baik itu masyarakat maupun terhadap para penyelenggaraan pemilu, juga termasuk para peserta pemilu,” tegas Wawan.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ADN))