Jakarta: Menteri Investasi
Bahlil Lahadalia merespons kritik Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) yang dilakukan Presiden Joko Widodo. Bahlil menyebut penyaluran
bansos bukti kepedulian negara kepada rakyat.
"Masa kita yang mampu ini gak senang melihat negara memberikan perhatian kepada rakyat kecil," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Februari 2024.
Bahlil membantah pemerintah melakukan politisasi bansos. Dia mengeklaim pemberian bansos telah disetujui DPR.
"Hanya secara kebetulan saja mau
pemilu. Masa mau pemilu gak dikasih makan orang," jelas dia.
Menurut dia, program bansos juga sudah berjalan lama. Bahkan, JK masih mendampingi Presiden Jokowi sebagai wakil presiden.
"Dari 2015, 2017, sering melakukan. Bukan baru. Dan masa sih kita gak boleh beri kepada rakyat yang berhak menerimanya," ujar dia.
Sebelumnya, viral foto Presiden Jokowi membagikan bansos di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, pada 2023 yang diunggah ulang. JK meminta momen itu tak terulang, apalagi menjelang Pemilu 2024.
"Jangan diulangi deh. Memalukan bangsa ini Presiden bagi-bagi beras depan istana," kata Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2024.
JK menyebut Presiden seharusnya tidak perlu turun untuk bagi-bagi bansos. Jokowi bisa mendelegasikan hal tersebut kepada bawahannya.
"Itu tugasnya menteri sosial, tugasnya camat. (Jokowi) jadi melupakan tugas-tugas lebih penting. Waduh," ucap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))