Jakarta: Hasil hitung cepat atau
quick count Pemilu 2024 lintas lembaga menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut 02
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul sementara, bahkan hingga 59 persen.
Sementara Paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar hanya sekitar 25 persen, dan paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo- Mahfud MD di kisaran 16 persen.
Angka quick count ini mengindikasikan bahwa Pemilu 2024 kemungkinan hanya akan berjalan satu putaran.
Dosen Ilmu Politik & International Studies Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan bahwa dalam menghadapi situasi seperti ini, Paslon 01 dan Paslon 03 hanya punya dua pilihan, yaitu menerima dengan legowo hasil pemilu yang selama ini diyakini diwarnai kecurangan, atau bersikap tegas melakukan perlawanan.
"Jika kedua kubu melakukan perlawanan di jalur konstitusional, apakah mereka masih yakin dan percaya dengan komposisi majelis hakim dan kelembagaan Mahkamah Konstitusi (MK)," ujar Umam pada Rabu, 14 Februari 2024.
Sebaliknya, ujar Umam, jika kubu 01 dan 03 akhirnya juga tidak percaya pada kredibilitas MK, Umam mempertanyakan apakah partai-partai pendukung kubu 01 dan 03 siap berhadap-hadapan dengan kekuasaan baru hingga memaksa mereka harus berpuasa dari kekuasaan.
"Partai-partai menengah-bawah tidak dididik untuk siap berhadap-hadapan dengan kekuasaan, atau bahkan berpuasa dari kekuasaan," ucapnya.
Menurut Umam, situasi tersebut membuka pertanyaan tentang kualitas dan masa depan demokrasi ke depan.
"Akankah nilai-nilai dan pilar-pilar demokrasi yang mengharuskan check and balances masih bisa diwujudkan? Ataukah pilar-pilar itu akan semakin hilang oleh orkestasi kekuatan politik yang berbasis kepentingan sesaat?," tukas Umam yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indo Strategic itu.
Baca juga:
Survei: Pemilih Paslon 01 Kelompok Terdidik, Ganjar-Mahfud Sebaliknya
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WIL))