Makassar: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan mulai mendistribusi logistik ke seluruh wilayah yang bakal melakukan pemilihan suara ulang (PSU) secara serentak pada 27 April 2019 mendatang. Salah satu yang paling awal logistik disitribusikan adalah di wilayah kepulauan terluar. 

"Tadi sudah kita berangkatkan untuk pulau terluar," kata Ketua KPU Sulsel, Mishna M. Attas, di kantornya, Kamis, 25 April 2019.

Setelah, distribusi di pulau terjauh dan wilayah jauh lainnya seperti Tana Toraja dan Luwu Raya, maka pihaknya akan kembali membagikan logistik tersebut kepada daerah-daerah dekat dari pusat kota Makassar. 

Salah satu yang paling awal menjadi tujuan pengiriman logistik PSU berada di Pulau Aloang, Desa Tamparang, Kecamatan Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep). PSU akan digelar pada satu lokasi, yakni TPS 5.

Karena jarak yang cukup jauh, pengiriman logistik ke wilayah tersebut diberangkatkan melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, menuju Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Untuk kemudian dikirim melalui jalur laut ke pulau tujuan. 

Penggunaan peswat dilakukan lantaran jika menggunakan kapal laut bisa mencapai 30 jam untuk sampai ke tujuan, artinya KPU bisa menghemat 18 jam jika menggunakan pesawat. Apalagi, waktu pemungutan suara ulang hanya tinggal 2 hari saja. 

"Kita gunakan peswat karena kita hanya diberi waktu sampai 27 April. Jadi untuk mengefisienkan waktu kita gunakan pesawat. Dengan ini kami hanya memakan waktu 12 jam saja," kata Ketua KPU Pangkep, Burhan. 

Setiba di Bima, Nusa Tenggara Barat logistik akan diantar menuju ke Sumbawa, kemudian dengan pengawalan ketat dari pihak keamanan surat suara, kotak suara, dan kebutuhan logistik lainnya itu dibawa menuju ke Pulau Aloang. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((ALB))