Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dinilai tidak nyaman dengan deklarasi kemenangan sepihak calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Sandiaga dinilai tengah dalam tekanan.
"Kalau saya melihat jelas sebagai ahli prilaku, itu ekspresi itu tidak bisa bohongi. Dia tidak nyaman," kata pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk kepada
Medcom.id, Jumat, 19 April 2019.
Hamdi juga mengungkapkan, gestur tubuh Sandiaga terlihat tidak setuju dengan sikap Prabowo. Seharusnya sikap terbaik yang dilakukan Prabowo dan Sandiaga adalah menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk kejelasan suara yang diperoleh seperti yang dilakukan pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Meskipun mayoritas hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei menyatakan kemenangan ada di pihak Jokowi-Ma'ruf, Jokowi meminta menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU.
Baca: Sakit, Sandi Tak Ikut Syukuran di Rumah Prabowo
Hamdi juga mengungkapkan, sikap Sandiaga saat deklarasi kemenangan sangat berbeda dengan kebiasaannya ketika konferensi pers, debat atau memberikan keterangan kepada pers. Biasanya, Sandiaga ceria, spontan dan penuh semangat. "Enggak semangat, enggak nyaman dan tertekan lebih tepatnya," tukas dia.
Sebelumnya, Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membantah isu miring soal ketidakhadiran Sandiaga saat deklarasi kemenangan.
Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, Sandiaga hanya kelelahan.
Hari ini Sandi juga belum dipastikan bakal menghadiri acara syukuran kemenangan Indonesia di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru. Menurut Dahnil, Sandi akan ke Rumah Sakit untuk melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan.
"Beliau akan melakukan cek darah dan pemeriksaan lain, karena kondisi beliau ya tujuh bulan kampanye jadi kurang istirahat," ujar Dahnil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))