Malang: Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo tak ingin terus diam menerima ujaran kebencian dan fitnah yang dilontarkan pihak tak bertanggung jawab. Ia meminta pendukungnya meluruskan fitnah yang beredar di masyarakat.
Saat berkampanye di Malang, Jawa Timur, Jokowi bercerita tentang tiga hoaks yang beredar dalam sebulan terakhir. Hoaks pertama tentang isu penghapusan pendidikan agama jika pasangan nomor urut 01 itu menang Pilpres 2019.
"Itu hoaks, itu fitnah, ini harus diluruskan, bapak ibu saudara sekalian harus berani meluruskan," kata Jokowi di GOR Ken Arok, Malang, Senin, 25 Maret 2019.
Isu kedua, mengenai wacana pelegalan pernikahan sesama jenis jika Jokowi-Amin terpilih. Isu tak cuma beredar di media sosial tapi juga disebarkan dari pintu ke pintu.
Belum lagi tentang izu pelarangan azan. Jokowi menegaskan tiga isu itu tak masuk akal sama sekali.
Tapi, masih ada saja masyarakat yang percaya dengan isu itu. Buktinya, berdasarkan hasil survei, sembilan juta masyarakat yang percaya isu hoaks dan fitnah itu.
"Kalau ada (mendengar isu ini) dijawab. (kalau tidak) dipikir kita takut nanti, kita takut enggak jawab?" kata Jokowi.
"Tidak!" teriak massa kampanye yang berkumpul di GOR Ken Arok.
Baca: Surya Paloh: Indonesia Butuh Jokowi
Jokowi mengakhiri rangkaian kampanye terbuka hari ini di Malang. Pagi tadi, Presiden berkampanye di Banyuwangi, Jawa Timur. Siang hingga sore, calon presiden petahana berkampanye di Jember.
Jokowi tiba di GOR Ken Arok Malang sekira pukul 18.45 WIB. Politikus PDI Perjuangan itu disambut meriah oleh pendukung yang telah memadati lokasi kampanye. Para pendukung meneriakkan nama Jokowi saat mantan Gubernur DKI Jakarta itu memasuki ruangan.
Jokowi didampingi sang istri Iriana Joko Widodo. Selain itu juga hadir Ketua TKN Erick Thohir, Pramono Anung, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dan Khofifah Indar Parawansa.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))