TKN: Elite yang Dimaksud Prabowo Bukan Jokowi
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Johnny G Plate. Foto: Medcom.id/Arga
Jakarta: Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut sejumlah elite di Jakarta ingin masyarakat tetap bodoh agar tetap patuh. Wakil Ketua Umum Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Johnny G Plate menyebut elite yang dimaksud Prabowo bukan Presiden Joko Widodo.
"Ya kalau begitu maksudnya yang pasti bukan Pak Joko Widodo lah," kata Johnny saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2019.
Johnny menjelaskan sejumlah program Presiden Joko Widodo sangat mendukung pengembangan sumber daya manusia. Ia mencontohkan program Kartu Indonesia Pintar yang mendukung pendidikan dari tingkat rendah hingga atas.
Bahkan, Jokowi tak puas di situ saja. Calon petahana itu juga menjanjikan bakal membuat Kartu Indonesia Pintar Kuliah dan Kartu Indonesia Prakerja.
"Justru capres yang punya program peningkatan SDM itu adalah Pak Jokowi," tegas Johnny.
Johnny menduga elite yang dimaksud Prabowo adalah tim yang berada di lingkungannya sendiri. Karena, Jokowi ingin masyarakat Indonesia bisa bersaing di dalam dan luar negeri.
Apalagi, Johnny menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu tak punya program yang jelas dalam peningkatan SDM. Hal itu jauh berbeda dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Mungkin pikiran itu dari timnya Pak Prabowo kali, ada orang-orang yang mengatakan itu, lalu disampaikan ke publik, itu sepertinya Pak Prabowo untuk mengingatkan timnya lah, agar tak membodohi rakyat," pungkas Johnny.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Bandung. Dalam pidatonya, Prabowo sempat menyebut sejumlah elite di Jakarta tak peduli dengan kesejahteraan masyarakat.
Para elite itu hanya memikirkan diri dan keluarga mereka sendiri. Para elite juga disebut sengaja membiarkan masyarakat bodoh agar tetap patuh.
"Sementara rakyat dibiarkan miskin dan melarat, ini kenyataannya. Saya paham itu karena saya bagian elite tapi saya yang sadar bahwa itu elite yang salah," kata Prabowo, kemarin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((EKO))
"Ya kalau begitu maksudnya yang pasti bukan Pak Joko Widodo lah," kata Johnny saat dihubungi di Jakarta, Sabtu, 9 Maret 2019.
Johnny menjelaskan sejumlah program Presiden Joko Widodo sangat mendukung pengembangan sumber daya manusia. Ia mencontohkan program Kartu Indonesia Pintar yang mendukung pendidikan dari tingkat rendah hingga atas.
Bahkan, Jokowi tak puas di situ saja. Calon petahana itu juga menjanjikan bakal membuat Kartu Indonesia Pintar Kuliah dan Kartu Indonesia Prakerja.
"Justru capres yang punya program peningkatan SDM itu adalah Pak Jokowi," tegas Johnny.
Johnny menduga elite yang dimaksud Prabowo adalah tim yang berada di lingkungannya sendiri. Karena, Jokowi ingin masyarakat Indonesia bisa bersaing di dalam dan luar negeri.
Apalagi, Johnny menilai pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu tak punya program yang jelas dalam peningkatan SDM. Hal itu jauh berbeda dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Mungkin pikiran itu dari timnya Pak Prabowo kali, ada orang-orang yang mengatakan itu, lalu disampaikan ke publik, itu sepertinya Pak Prabowo untuk mengingatkan timnya lah, agar tak membodohi rakyat," pungkas Johnny.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto berpidato di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Bandung. Dalam pidatonya, Prabowo sempat menyebut sejumlah elite di Jakarta tak peduli dengan kesejahteraan masyarakat.
Para elite itu hanya memikirkan diri dan keluarga mereka sendiri. Para elite juga disebut sengaja membiarkan masyarakat bodoh agar tetap patuh.
"Sementara rakyat dibiarkan miskin dan melarat, ini kenyataannya. Saya paham itu karena saya bagian elite tapi saya yang sadar bahwa itu elite yang salah," kata Prabowo, kemarin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((EKO))
BERITA TERKAIT
