Jakarta: Wakil Kepala Rumah Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Michael Umbas, mengaku miris terkait informasi palsu yang diberikan ‘setan gundul’ kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto. Informasi itu ialah perolehan suara 62 persen yang membuat Prabowo mendeklarasikan kemenangan di Pilpres 2019.
“Isu ‘setan gundul’ ini memberi bukti bahwa ada upaya pembisik yang selalu mendorong Prabowo mengambil langkah grasa grusu, bahkan berujung hoaks,” kata Umbas, Kamis, 9 Mei 2019.
Umbas prihatin mengingat Prabowo sebagai tokoh bangsa yang dalam 10 tahun ini mengikuti pilpres justru dimanfaatkan atau bahkan dicelakai segelintir kelompok. Dia juga mengingatkan pada 2018 Prabowo pernah dibohongi Ratna Sarumpaet yang mengaku dianiaya.
“Padahal, wajah Ratna bengkak akibat bedah plastik yang semula dianggap korban penganiayaan politik. Menyadari dan mengetahui Ratna bohong, Prabowo meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia," ujar Umbas.
Umbas berharap Prabowo segera sadar bahwa dia sedang ‘dicelakai' kelompok Asal Bapak Senang (ABS) dan tidak terjerumus lebih jauh oleh hasutan-hasutan para pihak tertentu.
“Rakyat pasti menaruh hormat jika Prabowo berani dengan tegas dan lantang, menolak bisikan-bisikan yang menodai demokrasi. Prabowo tentu bisa menjadi negarawan dan akan dicatat dalam sejarah jika segera keluar dari dekapan 'setan gundul' yang menyesatkan ini,” ujar Umbas.
Sebelumnya, Andi Arief menyebut ada kelompok 'setan gundul' di koalisi Prabowo-Sandi. Kelompok ini diduga pembisik Prabowo jika menang 62 persen suara di Pilpres 2019.
Andi mulanya mengatakan Koalisi Adil dan Makmur hanya diisi Gerindra, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Berkarya. Dalam perjalanannya, muncul elemen yang dinamai Andi sebagai 'setan gundul'.
"Setan gundul tidak rasional, mendominasi, dan celakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya. Setan gundul memasok kesesatan menang 62 persen," kata Andi melalui akun Twitter @Andiarief, Senin, 6 Mei 2019.
Namun, Andi tak menyebut pasti siapa kelompok 'setan gundul' yang dimaksud. Sandi pun meralat capaian pihaknya dalam pemilihan umum. Perolehan suara turun dari klaim sebelumnya di kisaran 62 persen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))