Bogor: Presiden Joko Widodo meminta para menteri dan kepala lembaga menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban. Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut konteks stabilitas itu tak hanya pascapemilu, tapi juga pertumbuhan ekonomi.
"Kalau negeri ini lebih aman, investasi di Indonesia juga akan meningkat," kata Wiranto usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa, 23 April 2019.
Wiranto menjelaskan peningkatan investasi bisa membuat penambahan devisa negara. Lapangan kerja baru juga terbuka dan bermanfaat bagi masyarakat. "Dan itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang," kata Wiranto.
Wiranto membantah pernyataan itu keluar karena ada indikasi gangguan stabilitas keamanan. Kata dia, pemerintah harus menjaga stabilitas politik agar pembangunan berjalan lancar.
Dua hal itu selalu beriringan. Pembangunan tak dapat dilakukan jika sebuah daerah atau negara tak aman. Wiranto mencontohkan situasi perang yang terjadi di Vietnam dulu. "Mereka enggak bisa bangun," kata Wiranto.
Baca: Publik Diminta Tak Khawatir soal Pemindahan Brimob
Kini, Vietnam merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi luar biasa di Asia Tenggara. "Setelah mereka bisa menstabilkan keamanan nasional, apa kita lihat? Pertumbuhan Vietnam luar biasa," kata Wiranto.
Presiden Joko Widodo memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Kepresidenan Bogor. Dalam pembukaannya, Presiden sempat menyinggung perihal stabilitas keamanan.
Jokowi sadar terdapat riak-riak kecil usai pemilu serentak. Namun, ia tak ingin riak kecil itu membesar dan mengganggu ketertiban umum. "Jangan sampai mengganggu keamanan, ketertiban, dan rasa aman masyarakat," kata Jokowi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))