Jakarta: Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia menilai momen debat Pilpres 2019 mendongkrak elektabilitas masing-masing pasangan calon. Hal itu berkaca pada hasil debat Pilpres 2014.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, pada debat Pilpres 2014 banyak masyarkat yang menganggap Joko Widodo sebelah mata. Sebaliknya, masyarakat justru punya pandangan optimistis terhadap Prabowo Subianto.

"Hasil debat pertama (Pilpres 2014), sebagian besar responden mendaulat Joko Widodo-Jusuf Kalla lebih unggul 70 persen dari responden yang mengikut debat," ujar Burhanuddin di kantor Indikator, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Januari 2019.

Menurut dia, momen debat itu memberi pengaruh terhadap kemenangan Jokowi-JK di Pilpres 2014. Debat, tegasnya, memberikan dampak signifikan terhadap kemenangan pasangan calon.

"Dugaan saya, debat punya efek signifikan untuk menjelaskan elektabilitas masing-masing paslon," imbuhnya.

Baca juga: Pertanyaan Debat Pilpres Gali Visi-Misi Paslon

Selain itu, dalam debat terdapat beberapa aspek yang dapat dinilai oleh masyarakat. Faktor ini memberi berbagai efek bagi masyarakat untuk memilih salah satu paslon.

"Seperti efek penampilan, artikulasi, gaya komunikasi juga membantu seseorang untuk bisa optimal dan optimis dalam debat," pungkasnya.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat perdana capres-cawapres pada 17 Januari 2019 di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Agenda diselenggarakan dengan format debat antarpasangan capres dan cawapres. Isu yang akan diangkat meliputi hukum, HAM, korupsi, dan terorisme.


Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((HUS))