Yogyakarta: Pemungutan suara ulang (PSU) maupun pemungutan suara lanjutan (PSL) membuat angka partisipasi pemilih merosot tajam. KPU DIY mencatat situasi itu terjadi di hampir semua TPS yang menggelar
PSU maupun PSL.
Komisioner KPU DIY, Sri Surani, mengatakan fenomena menurunnya jumlah pemilih ke TPS saat PSU maupun PSL terjadi di hampir semua lokasi. Menurut dia, upaya menghindari penurunan jumlah pemilih telah dilakukan.
"Salah satunya waktu pelaksanaan PSU dan PSL dipilih hari Sabtu atau bertepatan akhir pekan," kata Surani di TPS 126 Tambakbayan, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Sabtu, 24 Februari 2024.
Namun, kata dia, hasil pemantauan di sejumlah TPS tidak sepenuhnya sesuai yang diharapkan. Masyarakat yang datang ke TPS menurun meski telah ditunggu hingga batas waktu yang sama, yakni pukul 13.00 WIB.
Pantauan
Medcom.id, kehadiran pemilih di TPS 126 Tambakbayan, Desa Caturtunggal hanya sekitar 53 persen dari total 278 DPT dan 6 DPTb. Padahal, undangan menggunakan hak pilih telah dibagikan pihak KPPS setempat.
"Partisipasi harapan kami tetap, tapi ternyata turun. Ini sangat disayangkan. Sudah memilih Sabtu (sebagai waktu PSU dan PSL) agar bisa menyesuaikan waktu masyarakat," kata Koordinator Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU DIY ini.
Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DIY, Umi Illiyina mengatakan potensi penurunan partisipasi pemilih saat PSU dan
PSL sangat tinggi. Pihaknya juga turut mengawasi di sejumlah TPS yang menggelat PSU itu.
"Kemungkinan besar pasti berkurang dibanding tanggal 14 Februari kemarin. Tetapi kami sebenarnya berharap tidak terlalu jauh karena perubahan surat suaranya," kata Umi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))