Partisipasi Pemilih di Kabupaten Gunungkidul Meningkat Dibanding 2019
Ilustrasi aktivitas di TPS/Medcom.id
Gunungkidul: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mencatat peningkatan persentase angka partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024. Catatan peningkatan itu terjadi dibandingkan Pemilu 2019.
"Partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 sekitar 85 persen, atau meningkat dibanding Pemilu 2019 sebesar 82,96," kata Ketua KPU Kabupaten Gunungkidul, Asih Nuryanti, saat dihubungi, Kamis, 7 Maret 2024.
Asih mengatakan 85 persen partisipasi pemilih itu jika dirinci ada 473.614 orang pengguna hak pilih pada Pemilu 14 Februari 2024. Menurutnya, angka itu menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Pemilu.
Ia menyatakan sosialisasi serta mengajak masyarakat menggunakan hak pilih dilakukan dengan berbagai cara. Asih menyatakan pemilih pemula menjadi salah satu sasaran fokus yang selama ini dilakukan.
"Bukan hanya penyelenggara pemilu, seperti KPU, PPK, PPS, yang mengajak, tapi juga lembaga lain terlibat, ada Kominfo Gunungkidul," jelasnya.
Ia menilai peningkatan angka partisipasi pemilih ini menjadi bukti keberhasilan sosialisasi dan pendidikan politik. Tujuan utama dari dua hal itu yakni menggerakkan masyarakat menggunakan hak politiknya di bilik suara.
"Artinya, saat ini masyarakat semakin paham pentingnya pemilu untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Setelah ini, KPU Gunungkidul berganti fokus menyiapkan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada). Ini sekaligus menjadi tantangan lanjutan agar kesadaran masyarakat menggunakan hak politik tetap tinggi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DEN))
"Partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 sekitar 85 persen, atau meningkat dibanding Pemilu 2019 sebesar 82,96," kata Ketua KPU Kabupaten Gunungkidul, Asih Nuryanti, saat dihubungi, Kamis, 7 Maret 2024.
| Baca: NasDem Tunggu Gerak PDIP Terkait Hak Angket Kecurangan Pemilu
|
Ia menyatakan sosialisasi serta mengajak masyarakat menggunakan hak pilih dilakukan dengan berbagai cara. Asih menyatakan pemilih pemula menjadi salah satu sasaran fokus yang selama ini dilakukan.
"Bukan hanya penyelenggara pemilu, seperti KPU, PPK, PPS, yang mengajak, tapi juga lembaga lain terlibat, ada Kominfo Gunungkidul," jelasnya.
Ia menilai peningkatan angka partisipasi pemilih ini menjadi bukti keberhasilan sosialisasi dan pendidikan politik. Tujuan utama dari dua hal itu yakni menggerakkan masyarakat menggunakan hak politiknya di bilik suara.
"Artinya, saat ini masyarakat semakin paham pentingnya pemilu untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Setelah ini, KPU Gunungkidul berganti fokus menyiapkan Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada). Ini sekaligus menjadi tantangan lanjutan agar kesadaran masyarakat menggunakan hak politik tetap tinggi.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((DEN))
BERITA TERKAIT
