Jakarta: Penampilan
Anies Baswedan di
debat perdana capres, Selasa, 12 Desember 2023 kemarin secara umum dinilai lebih unggul dibandingkan dua calon lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Tak hanya itu, Anies meraup sentimen positif dalam berbagai pembahasan selam debat berlangsung. Melansir dari rilis Cakradata terkait pantauan digital debat capres pertama, sentiumen positif terhadap gagasan dan argumentasi Anies cukup memuaskan.
Anies unggul presentase sentimen positif
Cakradata sendiri merangkum data percakapan dari unggahan publik melalui kanal media sosial seperti facebook, Twitter (X), Instagram, Youtube, TikTok, Media Online, serta blog dan forum.
"Durasi penarikan data pada periode 12-13 (09-00 Wib) Desember 2023," tulis Cakradata.
Dari ketiga capres, Anies meraih sentimen positif tertinggi sebesar 62 persen. Kemudian Ganjar mendapatkan sentimen positif sebesar 57 persen, sedangkan Prabowo hanya sebesar 41 persen.
5 Gagasan Anies yang membuat warganet puas
Berdasarkan data yang dirilis Cakradata setidaknya ada beberapa gagasan Anies Baswedan yang memberikan kepuasan terhadap warganet.
Berikut ini 5 gagasan Anies yang mendapatkan sentimen positif di digital:
1. Mendorong Pengesahan RUU Perampasan Aset Koruptor - 34 Persen
Calon presiden Anies Baswedan menyampaikan empat poin penting dalam pemberantasan korupsi di Tanah Air. Pertama adalah pengesahan Undang-Undang perampasan aset.
"Korupsi dijeratkan dengan undang-undang perampasan aset disahkan dan hukumannya mengikuti kemiskinan," kata Anies dalam debat calon presiden (capres).
2. Penegakkan hukum yang berkeadilan sebesar - 31 persen
Anies juga menekankan penegakan hukum terhadap kasus-kasus persekusi, kekerasan, dan diskriminasi oleh satu kelompok masyarakat terhadap kelompok lainnya.
"Setiap pelanggaran hukum tidak boleh dibiarkan tidak dihukum karena apabila dibiarkan dia akan menular dan dia akan dianggap sebagai sesuatu yang benar," katanya.
"Oleh karena itu, langkah pertama adalah setiap kali ada pelanggaran dikerjakan oleh siapa pun, kapan pun, di mana pun maka tegakkan aturan tegakkan hukum nomor satu, yang kedua ketika kita berbicara kerukunan maka kita harus melakukan usaha berkomunikasi dengan semua," beber Anies
3. Fokus penyelesaian fenomena Orang Dalam (ordal) - 8 persen
Dalam debat capres, Anies juga membahas fenomena orang dalam (ordal) yang ia cap dengan kata 'menyebalkan'.
Anies mengatakan fenomena itu marak di mana-mana. Mulai dari ikut kesebelasan tim butuh ordal, menjadi guru harus ada ordal, masuk sekolah ada ordal, hingga konser ada ordal.
"Ada ordal di mana-mana yang membuat meritokratik tidak berjalan," papar dia.
4. Super Apps JAKI bukti integrasi pelayanan publik di Jakarta - 8 persen
Pembahasan Anies soal aplikasi JAKI juga mendapatkan respons positif di medial sosial.
"Keberadaan aplikasi ini membuat semua masalah pelayanan publik ada ukurannya. JAKI adalah sebuah super apps yg membuat setiap pelayanan ada ukurannya,” jelas Anies.
Dia menawarkan JAKI sebagai bentuk nyata pelayanan pemerintah yang berkualitas, memiliki standar, dan bisa merespon cepat keluhan masyarakat.
5. Kebebasan berpendapat khususnya kritik ke oposisi - 7 persen
Anies juga menegaskan ingin mengembalikan kebebasan berpendapat di Indonesia. Anies mengatakan nilai kebebasan berpendapat di Indonesia sudah mulai luntur.
Ada ribuan milenial yang kerap bersuara tentang pihak-pihak yang termarjinalkan. Namun, kritik yang diungkapkan justru kerap dihadapkan dengan respons kekerasan oleh aparat.
Anies juga berjanji menjamin kebebasan berpendapat di Indonesia bila terpilih memimpin negeri. Anies tak mau lagi ada rakyat yang takut menyuarakan pendapat.
"Saya sampaikan,
Wakanda no more, Indonesia forever," ucap Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((PRI))