Jakarta: Analis Ekonomi Windy Dyah I berpendapat mustahil sebuah negara bisa melakukan swasembada pangan. Pasalnya, hal tersebut bakal berdampak pada tingginya harga bahan pokok.
Adapun swasembada pangan merupakan kemampuan memenuhi pangan dari hasil pertanian sendiri tanpa harus mengimpor negara lain.
"Untuk bisa swasembada dibutuhkan lahan yang besar. Kalau swasembada semua, harganya akan mahal sekali," ujar Windy dalam Talkshow Debat Capres Ronde kedua di studio Medcom.id, Minggu, 17 Desember 2019.
Kendati demikian, Windy menambahkan sebuah negara masih bisa mengupayakan ketahanan pangan sehingga masyarakat bisa dengan mudah memperoleh akses terhadap kebutuhan pangan.
Dalam hal ini, Windy melihat pembangunan bendungan untuk memperbesar pasokan air ke lahan irigasi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Bendungan jadi upaya untuk mendukung ketersediaan produksi pangan. Ini yang perlu diperbanyak," tambah dia.
Berdasarkan data Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah telah membangun 165 bendungan sejak 2015 hingga 2018. Adapun sebanyak 65 bendungan ditargetkan rampung pada tahun ini.
Pembangunan 65 bendungan yang terdiri dari 16 bendungan lanjutan dan 49 bendungan baru itu akan menambah volume tampungan 5,84 miliar meter kubik dan akan mampu mengairi 482.751 hektare.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((EKO))