Makassar: Calon Presiden Indonesia,
Anies Rasyid Baswedan, memastikan menerapkan metode ilmiah dalam mengambil keputusan atau kebijakan nantinya.
Anies mengatakan seringkali proses teknokrasi tidak diletakkan di depan dalam proses penyusunan kebijakan. Proses politik lebih sering diambil ketika akan mengambil sebuah keputusan atau melahirkan kebijakan.
"Ke depan saya ingin ilmu pengetahuan menjadi kompas di dalam menyusun kebijakan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu, 5 November 2023.
Anies mengungkapkan hal itu menjadi penting untuk memastikan bahwa negara ini punya landasan teori yang kuat dan pengetahuan yang luas tentang banyak hal. Dia mencontohkan saat pandemi covid-19.
"Saat itu kita bisa menilai mana pemegang kewenangan yang menggunakan ilmu pengetahuan dan mana yang merendahkan ilmu pengetahuan," jelasnya.
Maka itu katanya, ke depan ilmu pengetahuan dan teori yang dibuat oleh para ilmuwan tidak boleh lagi pemimpin hanya berpatokan pada pengerjaan infrastruktur yang hanya terlihat oleh mata.
Sebagai awal dalam membentuk itu,
kampus harus bisa menjadi tempat kebebasan berpikir hidup. Khususnya bagi dosen, guru besar, dan di mahasiswa supaya kampus bisa menjadi mitra bagi pemerintah.
Ia menambahkan, jangan ada lagi rasa takut untuk menyampaikan pendapat. Karena dari kampuslah pemerintah akan memperoleh bahan yang bisa membantu dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Jangan lagi ada rasa takut dalam menyampaikan pendapat di dalam kampus," tegasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))