Jakarta: Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin diniai berhasil menggunakan seluruh elemen media sosial. Hal itu terlihat dari tingginya perolehan suara pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin atas pasangan Prabowo-Sandiaga dalam hitung manual Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Setiap masa kampanye, media sosial menjadi salah satu sarana komunikasi calon presiden, calon anggota legislatif, calon gubernur maupun calon bupati. Tapi banyak dari mereka salah menggunakan media sosial," kata Direktur PoliticaWave, Sony Subrata dalam keterangan resminya, Jumat, 10 Mei 2019.
Sony mengatakan selama masa kampanye Pemilu 2019, masih banyak tim kampanye melakukan kesalahan elementer. Seperti salah strategi, hingga kurang pahamnya komunikasi digital.
"Kesalahan ini terjadi karena tim kampanye di media sosial salah menyusun strategi dan kurang memahami bagaimana cara berkomunikasi secara digital yang efektif dan efisien." kata Sony.
Baca: Jokowi-Ma'ruf Unggul di 31 Daerah di Jatim
Menurut Sony, setiap kampanye digital harus dimonitor, diukur, dievaluasi dan disesuaikan untuk menjadi strategi berikutnya.
"Di PoliticaWave, kami memantau masa kampanye secara penuh, 24 jam, mencakup Twitter, Facebook, Instagram, YouTube, Kaskus dan berbagai forum diskusi. Termasuk sekitar 400 media online di dalam dan luar negeri. Dari analisa kami, terlihat strategi komunikasi timses yang berhasil dan yang gagal," kata Sony.
Keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf di media sosial adalah strategi komunikasinya yang benar. Tim Jokowi-Maruf fokus dan terarah kepada substansi dan akurasi. "Bukan sekadar sebanyak-banyaknya isu dan percakapan," tambah Sony.
Selain itu, kata Sony, tim media sosial pasangan Jokowi-Ma'ruf selalu berkomitmen untuk perang terhadap berita bohong atau hoaks.
"Tim media sosial Jokowi-Ma'ruf juga tidak terpancing melawan hoaks dengan hoaks, melawan fitnah dengan fitnah. Ini adalah strategi komunikasi yang tepat," ujar Sony.
Sony berharap, saat pemilihan kepala daerah mendatang, timses belajar dari kampanye media sosial Pilpres 2019 ini, khususnya dari tim media sosial Jokowi-Ma'ruf.
"Banyak strategi yang bisa digunakan dan banyak strategi yang harus dihindari. Sistem algoritme di PoliticaWave bisa membedakan akun riil dan akun bodong. Karena sejak 2012 algoritme kami terus belajar dari upaya-upaya mereka yang menciptakan akun-akun robot untuk membentuk opini di media sosial. Itu semua kami filter," kata Sony.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))