Jakarta: Bakal Calon Presiden
Anies Baswedan sadar dituduh politisasi ayat dan mayat. Namun, Anies tak mau membantahnya dengan kata-kata.
"Anies mainan ayat (dan) mayat. Saya tidak menjawab pernyataan-pernyataan itu. Tapi saya memberikan kenyataan ketika saya memimpin di Jakarta," kata Anies dalam YouTube Rhenald Kasali dan dikutip Kamis, 3 Agustus 2023.
Anies mencontohkan ketika muncul isu bahwa ada jenazah yang tidak disalatkan karena dinilai berbeda pilihan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Isu tersebut ternyata hoaks.
Baca juga:
Anies Bantah Ingkar Janji soal Reklamasi, Ini yang Terjadi Sebenarnya
Menurutnya ada pihak-pihak yang sengaja membangun persepsi salah bahwa ada jenazah yang tidak disalatkan karena perbedaan pilihan politik. Anies lantas mengambil langkah dengan menuliskan surat agar tidak boleh ada yang berkampanye seperti itu.
Ia menegaskan salat jenazah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Kewajiban tidak gugur hanya karena perbedaan pilihan politik.
"Kami melihat ada yang menciptakan persepsi cukup efektif pada masa itu. Saya membuat surat dan meminta untuk tidak melakukan itu kepada siapapun," ujarnya.
Anies mengimbau kepada semua pendukungnya agar tidak menggunakan politik identitas dengan kebencian. Namun ia tidak bisa melarang siapapun memilih seseorang hanya karena kesamaan identitas.
"Sekarang ini apa sih artinya tidak boleh politik identitas? Contohnya mau cari wapres, cari yang dari ormas apa, apakah itu bukan identitas?," tandas Anies.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DHI))