Jakarta: Posisi Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahidsebagai representasi perempuan dan basis suara Nahdlatul Ulama (NU) dalam kontestan
Pilpres 2024 menjadi sangat diperhitungkan. Setelah Anies Baswedan menggandeng Muhaimin Iskandar, dukungan agar
Yenny Wahid untuk menjadi cawapres untuk salah satu bakal capres pun terus mengemuka.
Sosok Yenny Wahid sendiri dinilai cukup dipertimbangkan baik itu oleh bacapres Ganjar Pranowo maupun Prabowo Subianto untuk mendulang suara dari
basis suara NU. Masuknya Yenny pun akan mengisi kekosongan kontestan perempuan di Pilpres setelah terakhir Megawati Soekarno Putri di Pilpres 2009 lalu.
Ketua Jaringan Perempuan Bangkit (JPB) Jakarta Barat Yanti Chandra menyebut saat ini
Yenny Wahid menjadi satu satunya tokoh perempuan di Indonesia yang paling diperhitungkan di Pilpres 2024 mendatang.
"Yenny tidak hanya lahir dari basis NU. Tapi juga memiliki kapasitas dan jaringan global yang kuat dan kriteria ini sangat dibutuhkan pimpinan Indonesia ke depan," kata Yanti Chandra di Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
Menurutnya, Yenny Wahid sangat cocok menjadi cawapres, sebagai representasi tokoh muda perempuan NU. Sebab, dia juga diterima di semua lapisan masyarakat untuk meneruskan nilai-nilai perjuangan ayahnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tentang kebhinnekaan Indonesia.
"kita mendukung Yenny Wahid sebagai representasi politik para pengikut Gus Dur untuk dicalonkan sebagai calon wakil presiden Republik Indonesia (Cawapres RI) di Pemilu 2024," kata jelasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((WHS))