Jakarta: Cendekiawan muslim dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha, memberikan dukungannya untuk calon presiden Joko Widodo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Toha mengatakan, pilihan di Pilpres 2019 sebenarnya tidak sulit. Masyarakat hanya dihadapkan dua pilihan, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
“Sebenarnya tidak sulit untuk memilih. Anda pilih seseorang yang sederhana, jujur, merakyat dan berprestasi nyata atau seseorang yang tidak berprestasi, berkampanye dengan cara-cara yang sangat tidak menyenangkan, banyak hoaks, tidak punya pengalaman, rekam jejak yang juga tidak membuat kita pasti mengenai latar belakangnya. Pilihan saya tidak lain adalah pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin,” kata Abdillah, Minggu 7 April 2019.
Terkait Pileg 2019, Abdillah mengaku sudah tahu betul bagaimana karakter para caleg partai yang ingin maju ke parlemen. Dia mengimbau masyarakat tidak melihat partai, tetapi melihat figur caleg yang diusung.
“Dalam pemilihan calon legislatif, saya akan melihat orangnya dulu. Jadi, kita pelajari latar belakang orang ini, karakternya, akhlaknya, kecerdasannya. Baru kita melihat ke partainya,” ujarnya.
Dia mengakui masyarakat akan dihadapi banyak pilihan caleg. Baik dari partai baru maupun partai lama. Namun, hal utama yang harus jadi perhatian utama adalah tidak memilih caleg eks koruptor dan tidak punya dosa masa lalu.
“Ada banyak partai baru, tapi cuma Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bersih dari caleg eks koruptor. Ini adalah partai yang tidak punya dosa-dosa masa lalu. Caleg-calegnya juga muda-muda, bersemangat,” katanya.
Abdillah mengapresiasi langkah PSI yang menyeleksi calegnya melalui tes kepribadian, dilihat, dipelajari masa lalunya, pendidikannya, dan diangkat tim untuk menyeleksi siapa yang patut menjadi calon legislatif.
“Nah, kombinasi Jokowi-Ma'ruf Amin dan dukungan partai seperti PSI yang idealis, antikorupsi, ingin menegakkan hukum, toleran dan partai terbuka; saya kira suatu kombinasi yang sangat baik buat bangsa dan negeri ini,” katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((FZN))