Jakarta: Viral sebuah video salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024
pose dua jari. Anggota KPPS yang diketahui bernama Helmi Hermawati itu kini sudah dipecat.
Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cigugur, Fuji membenarkan jika ada anggota KPPS yang melakukan pose dua jari. Helmi mengunggah
video tersebut di media sosial dan kemudian viral.
“Bersangkutan sebagai anggota KPPS di mana mengacungkan dua jari dengan menyebut nama Prabowo itu merupakan anggota KPPS kami" katanya, Senin, 29 Januari 2024.
Berikut ini fakta-fakta anggota KPPS di Pangandaran yang viral pose dua jari dan teriakan nama Prabowo Subianto.
1. Unggah Video di Facebook
Fuji menjelaskan Helmi mengunggah video gesture dua jari itu di video story akun Facebook pribadinya dengan nama akun Helmy Ocess. Video berdurasi 17 detik itu memperlihatkan Helmi mengangkat salam dua jari.
2. Teriakan Nama Prabowo
Selain melakukan salam dua jari Helmi juga meneriakkan nama capres nomor urut 2, Prabowo.
3. Mengaku Tidak Sengaja
Fuji mengungkapkan bahwa Fuji mengaku tidak sengaja melakukan tindakan tersebut. Berdasarkan pengakuan Helmi ia reflek berpose dua jari.
"Berdasarkan pengakuan orang terkait, bahwa itu reflek saat membuat story di Facebook dan bersangkutan sebagai anggota KPPS di mana mengacungkan dua jari dengan menyebut nama Prabowo itu merupakan anggota KPPS kami. Namun, pengakuan anggota KPPS memang tidak sengaja," jelasnya.
4. Dipecat dan Digantikan
Ketua KPU Pangandaran Muhtadin mengatakan salah satu anggota KPPS di wilayah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, sudah diberhentikan secara tidak hormat saat setelah menerima laporan. Namun, anggota KPPS tersebut langsung direkomendasikan untuk diganti.
"Kami menerima informasi ada sebuah video beredar berdurasi waktu 17 detik satu anggota KPPS yang memperagakan salam 2 jari dan menyebutkan nama capres nomor urut 2 Prabowo. Anggota KPPS tidak lagi bertugas dan terlibat dalam aktivitas PPS, kami selama ini mengimbau agar PPK, PPS hingga KPPS berhati-hati saat bermain medsos, apalagi dikaitkan dengan arah dukungan mengingat penyelenggara harus netral," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((RUL))