Jakarta: Calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto menyebut perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sulit mencari keuntungan. Garuda Indonesia misalnya, perusahaan jasa penerbangan pelat merah itu disebut bisa untung bila jumlah penumpang yang ada dalam pesawat mencapai 120 persen.
"Sekarang kita melihat benteng terakhir ekonomi Indonesia yang ada di tangan BUMN sekarang mulai goyah. Berarti ini tidak bisa untung kalau seperti ini terus pengelolaannya," ketus Prabowo Prabowo dalam debat kelima capres-cawapres di Hotel Sultan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 April 2019.
Kondisi itu membuat perusahaan BUMN sulit untuk disatukan lewat upaya holding. Prabowo risau rencana holding justru membuat perusahaan negara bakal selalu dikalahkan perusahaan-perusahaan asing.
"Jadi kalau mau bikin holding yang sekarang saja tidak dikleola dengan baik, kami risau bahwa BUMN kita yang seharusnya jadi
national champion,
world champion, sekarang jatuh dan selalu dikalahkan perusahaan asing," tutur dia.
Sementara itu, Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa perusahaan BUMN harusnya menjadi penyangga ekonomi kerakyatan.
"Kuncinya, kita ingin BUMN menjadi penyangga ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja, serta memastikan harga-harga bahan pokok terjangkau untuk masyarakat Indonesia," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AHL))