Bandung: Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengklaim elektabilitasnya unggul di Jawa Barat. Namun selisih suara dengan pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu sangat tipis.
Hasil elektabilitas tersebut, kata Jokowi, berdasarkan data dari sejumlah lembaga survei terkini. "Karena kalau kita lihat, hasil survei sekarang itu sudah lewat. Alhamdulillah Tapi tipis banget," ujar Jokowi dalam deklarasi dukungan di Vila Istana Bunga, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 10 Maret 2019.
Jokowi mengungkapkan perolehan suaranya di Jawa Barat pada Pilpres 2014 hanya 40,22 persen. Sementara itu, Prabowo-Hatta menang telak dengan 59,78 persen suara. Belajar dari kekalahan di masa lalu itu, Jokowi optimistis dapat meraup suara lebih tinggi pada pilpres nanti.
"Tugas kita semuanya agar itu jadi kemenangan yang tebel banget. Saya yakin di 17 April kita akan memenangkan Jawa Barat, atas izin Allah," ungkap Jokowi
Jokowi meminta para relawan lebih aktif memerangi hoaks dan fitnah yang kerap ditujukan kepada dirinya dan Ma'ruf Amin. Sebab, 9 juta orang mempercayai kabar bohong tersebut.
"Saya minta hal itu diresponds cepat, jangan takut, harus berani melawan, kalau enggak dilawan dipikir kita enggak ngerti, harus dijelaskan dengan fakta-fakta," tambah dia.
Jokowi menegaskan, Presiden Indonesia tidak mungkin dan tidak akan pernah melarang azan. Karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Fitnah lainnya juga tidak masuk akal seperti penghapusan pelajaran agama dan izin perkawinan sesama jenis.
"Logikanya di mana coba. Ini fitnahnya berbahaya sekali kalau dibiarkan," imbuh dia.
Jokowi berharap para relawan hanya mengklarifikasi berbagai fitnah dan berita hoaks. Ia melarang para pendukungnya menyebarkan hoaks kepada kubu sebelah.
"Jadi tugas bapak-ibuk mengklarifikasi secara sederhana. Dan kita tidak boleh menjelekkan kubu sebelah. Kita tidak mau seperti itu," pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))