Jakarta: PARA Syndicate menyoroti strategi kampanye calon presiden
Prabowo Subianto dengan menunjukkan sisi
gemoy. Upaya tersebut dinilai memanfaatkan anak muda yang belum tahu banyak soal politik.
"
Pemilih muda usia 17 dan 18 tahun belum sadar soal itu, kemudian dikapitalisasi soal
gemoy oleh Prabowo. Miris," kata peneliti PARA Syndicate Virdika Rizky Utama di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis, 30 November 2023.
Virdika mengatakan strategi itu di satu sisi menarik dan pintar mengambil peluang. Namun di sisi lain mengampanyekan
gemoy semata tidak cukup untuk menjawab tantangan bangsa.
"Ini jadi tren kemudian tidak menghadirkan gagasan-gagasan. Prabowo-Gibran (Rakabuming Raka) ini gagasannya apa sih selain joget-joget, bagi-bagi susu, dan makan siang gratis?" ujar dia.
Virdika menyebut anak muda terutama pemilih pemula memang senang dengan hal lucu dan menggemaskan. Mereka juga tidak begitu suka dengan politik praktis yang dianggap kotor.
"Jadi anak muda kesadaran kritisnya tidak ditumbuhkan. Ini jadi PR (pekerjaan rumah) karena mereka belum tahu politik punya tujuan menciptakan kesejahteraan sosial," papar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((LDS))