Tangerang: Sebanyak 28 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Tangerang, Banten, masuk dalam kategori rawan konflik antara masyarakat dan bencana banjir. Puluhan TPS tersebut merupakan hasil pemetaan
Polresta Tangerang.
"Kita melakukan pemetaan yakni TPS kurang rawan, rawan dan sangat rawan. Dan hasil pendataan kita yang masuk ke dalam TPS kurang rawan sebanyak 5.403, serta TPS rawan ada 28 TPS," ujar Kapolresta Tangerang, Kombes Baktiar Joko Mujiono, Selasa, 13 Februari 2024.
Baktiar menuturkan, pihaknya memastikan beberapa upaya dalam mengantisipasi risiko terjadinya gangguan keamanan tersebut.
"Untuk itu kita siapkan beberapa pola pengamanan dengan menyesuaikan jumlah kekuatan personel kita," katanya.
Baktiar menjelaskan, sebanyak 28 TPS yang masuk rawan konflik dan bencana itu tersebar di sejumlah wilayah kecamatan. Seperti Pasar Kemis, Desa Gelam Jaya, Kecamatan Keresek dan Mauk masuk dalam kategori rawan bencana alam seperti banjir.
"Sisanya itu TPS masuk kategori rawan konflik karena berdekatan dengan lokasi para calon peserta pemilu dan posko tim pemenangan, baik caleg maupun capres-cawapres. Kita lakukan koordinasi bersama pihak Bawaslu untuk di pindahkan lokasinya," jelasnya.
Baktiar menambahkan, pihaknya mengerahkan sebanyak 1.083 personel gabungan dengan terdiri dari anggota
Polsek jajaran, personel Polda dan Brimob Banten. Nantinya, kesemuanya akan disebarkan ke 5.431 TPS untuk melakukan pengawasan dan pengamanan.
"Kita tempatkan di tiga rayon. Rayon pertama itu membawahi Polsek Panongan, Cikupa, Tigaraksa dan Cisoka. Kemudian Rayon ke dua meliputi Polsek Balaraja, Kresek, Kronjo. Rayon tiga Polsek Pasar Kemis, Rajeg, Mau. Untuk personel Brimob ditujukan mengantisipasi situasi urgensi diantaranya daerah yang rawan banjir," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((MEL))