Bogor: Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung Presiden Joko Widodo menangani situasi politik, hukum, dan keamanan pascapengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019. SBY berharap pemerintah dapat menangani situasi dengan damai.
Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor. AHY menyebut SBY menitipkan pesan agar Jokowi dan pemerintah bijak menangani kondisi saat ini.
"Harapan dari Bapak SBY, dan kita semua tentunya, bahwa pemerintah dan negara dapat menangani situasi pascapengumuman rekapitulasi suara Pemilu secara damai," ujar AHY di Istana Bogor, Rabu, 22 Mei 2019.
AHY menyebut penanganan kondisi saat ini harus dilakukan dengan solusi atau pendekatan yang tepat. Artinya, pemerintah bisa membuka ruang dialog dan menghadirkan solusi politik, hukum, dan tetap menyediakan pendekatan keamanan.
Ia melanjutkan pemerintah maupun aparat keamanan harus bisa menangani situasi pascapengumuman hasil rekapitulasi dengan baik. Ini agar bisa terhindar korban jiwa yang tidak diinginkan.
(Baca juga:
Puluhan Orang Terduga Provokator Kerusuhan Ditangkap)
"Namun demikian, karena ini adalah bangsa kita sendiri, tentunya kita berharap bahwa penanganan ini bisa dilakukan dengan baik ataupun sebisa mungkin kita terhindar dari segala korban yang tidak diperlukan," kata dia.
Di sisi lain, AHY mendukung pemerintah dan aparat keamanan melakukan penegakan hukum secara tegas. Menurutnya, pihak-pihak yang bertanggung jawab membuat suasana kian memanas harus ditindak secara tegas.
"Tentu ini adalah negara hukum yang harus ditegakkan secara tegas, dan tentunya berkeadilan. Ini adalah harapan besar dari kita semuanya," ujar dia.
Pascapengumuman hasil rekapitulasi nasional oleh KPU pada Selasa dini hari, 21 Mei 2019 massa mendatangi KPU dan Bawaslu. Mereka melakukan aksi unjuk rasa karena merasa tidak puas dengan hasil rekapitulasi KPU.
Sebagian massa kemudian bubar dan meninggalkan Bawaslu pada Selasa sekitar pukul 20.30 WIB. Namun, satu jam berselang, massa dari kelompok lain kembali melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Bawaslu.
Polisi yang menjaga aksi demonstrasi itu mencoba membubarkan para demonstran. Polisi mengambil tindakan tegas dengan menembakkan gas air mata ke kerumunan massa yang berdemonstrasi.
Tindakan tegas aparat kemudian dibalas oleh para demonstran. Akhirnya, bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan tak terelakan. Hingga pagi tadi, bentrokan masih terjadi antara dua pihak.
(Baca juga:
Kericuhan Ulah Provokator)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((REN))