Jakarta: Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengatakan jika masalah
stunting atau anak tumbuh pendek di Indonesia dalam tahap gawat darurat. Menurut dia, satu dari tiga anak-anak Indonesia masih kekurangan gizi.
"Masalah
stunting sangat-sangat ada dalam tahap yang gawat darurat di mana satu per tiga dari anak-anak kita kekurangan gizi," kata Sandi dalam debat antar cawapres yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu, 17 Maret 2019.
Namun, pernyataan Sandiaga dibantah oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin. Menurut pasangan Joko Widodo dalam Pilpres 2019 ini, pemerintah selama ini berhasil menurunkan angka
stunting hingga tujuh persen.
"Pemerintah selama empat tahun menurunkan
stunting sampai 7 persen dari 37 persen menjadi 30 persen," kata Ma'ruf.
Dari hasil cek fakta, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) menyatakan, angka
stunting turun dari 37,2 persen pada 2013 menjadi 30,8 persen pada 2018.
Kepala Badan Litbangkes, Dr Siswanto di Kementerian Kesehatan pada 2 November 2018 mengatakan, meski tren
stunting mengalami penurunan, hal ini masih berada di bawah rekomendasi World Health Organitation (WHO). Menurut dia, persentase
stunting di Indonesia secara keseluruhan masih tergolong tinggi dan harus mendapat perhatian khusus.
"Meskipun persentasenya 30,8 tapi itu termasuk tinggi, kita mengacu dari dari data WHO yang prevalensinya itu harus kurang dari 20 persen," kata Siswanto saat itu.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((DMR))