Depok: Jumlah korban meninggal anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ( KPPS) di Kota Depok semakin bertambah. Terakhir, dua orang petugas di Kecamatan Limo dan Sukmajaya meninggal diduga karena kelelahan.
Ketua KPU Kota Depok, Nana Sobharna menuturkan dua petugas yang meninggal yakni Arin, Anggota KPPS di Tempat Pemungutan Suara ( TPS) 10 Kelurahan Kecamatan Limo dan Muhammad Rosidi yang berstatus sama, di TPS 113 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya.
"Total hingga berakhirnya gelaran Pemilu sudah empat petugas KPPS di Kota Depok yang meninggal," kata Nana, di Hotel Bumi Wiyata Depok, di sela - sela Rapat Pleno Pemilu 2019, Senin, 6 Mei 2019.
Kedua petugas, tersebut mengembuskan nafas terakhir setelah diduga mengalami sakit dan kelelahan sepanjang proses pelaksanaan Pemilihan Umum. Mereka sebelumnya telah memperoleh perawatan medis, namun nasib berkata lain.
"Informasi yang saya terima keduanya meninggal akhir April lalu," kata Nana.
Sebelumnya, diketahui dua petugas KPPS asal Kota Depok terlebih dulu meninggal, yaitu Niman Muslim dari TPS 15 Kelurahan Bedahan Sawangan dan Ahmad Fauzi TPS 65 Kecamatan Cipayung. Keempat pejuang demokrasi itu, rencananya akan memperoleh bantuan dan santunan dana dari Pemerintah Kota Depok maupun KPU RI.
"Sudah kami ajukan, nanti KPU pusat juga akan memberikan bantuan. Mekanisme (pemberian santunan), juga telah disetujui Kementerian Keuangan," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan pihaknya siap memberikan dana bantuan bagi KPPS yang meninggal dunia. Untuk mencegah, berjatuhannya korban lain Idris telah meminta Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kelurahan agar membuka posko, untuk pengecekan kesehatan anggota KPPS.
"Kita lihat dari sisi dana tak terduga, karena dana itu belum masuk di perencanaan APBD 2019 yang dibahas tahun lalu. Tapi, kita (pemkot) mencari dana dari pos-pos lainnya dari APBD Depok," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((ALB))