Jakarta: Sejumlah pemuda menggelar doa bersama untuk Indonesia menjelang Pemilihan Umum (
Pemilu) 2024. Kegiatan ini dilakukan dengan harapan pemilu berlangsung dengan adil, jujur, dan damai.
“Semua orang berharap tidak ada
kecurangan masif dan sistematis yang berpotensi memicu konflik horizontal. Sebab, jika hal itu terjadi, maka bangsa kita sedang berjalan secara tergesa menuju kehancuran. Dan doa adalah simbol kristalisasi semua harapan kita,” tutur event manager “Doa untuk Indonesia”, Aziza, dalam keterangan tertulis, Minggu, 28 Januari 2024.
Kegiatan doa bersama ini dilakukan Partai X berkolaborasi dengan Ikatan Ahli dan Praktisi Smart City (IAPSC) dan Yayasan Komunal Kreatif Radius (YKKR) di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang, pada Kamis, 25 Januari 2024.
Ketua Umum Eksekutif
Partai X, Erick Karya menyampaikan Partai X diinisiasi sekelompok anak muda karena adanya kegelisahan dengan situasi politik nasional yang berusaha ditarik secara masif ke arah politik kekuasaan. Apalagi belakangan ini, politik nasional terasa sangat mengabaikan kepentingan rakyat dan kemakmuran bersama.
Kepemimpinan nasional ditafsirkan secara tidak etis sebagai kekuasaan individual. Negara dan seluruh kekayaan di dalamnya yang sejatinya milik seluruh rakyat, direduksi seolah-olah hanya menjadi milik sekelompok orang.
“Kekuasaan nasional terkesan dikelola secara individual untuk kepentingan pribadi dan kelompok,” ujar Erick.
Padahal, dalam negara republik, birokrasi didesain mengabdi kepada rakyat dan negara yang diterjemahkan melalui undang-undang. Namun, kata dia, hal ini diselewengkan dengan memaknai birokrasi sebagai pegawai pemerintah yang melayani kekuasaan.
Di sisi lain, ada arus berlawanan yang ingin menghentikan praktik-praktik penyalahgunaan kekuasaan dengan cara mengganti rezim. Namun, mengganti rezim lama tidak pernah bisa menjamin rezim baru tidak akan terjebak pada hal yang sama.
Oleh karena itu, pihaknya diinisiasi sebagai penyeimbang pendulum politik yang cenderung berorientasi pada kekuasaan dengan menjadi partai politik bukan peserta pemilu 2024.
Pihaknya mengajak masyarakat merenungkan kembali makna Pancasila, menilik ulang UUD 45 hasil amandemen, memperkuat kembali fungsi MPR sebagai representasi kedaulatan rakyat, dan menjaga Presiden sebagai pelaksana mandat, bukan sebagai pemilik negara.
Selain itu, mendorong digitalisasi semua urusan masyarakat untuk transparansi, efisiensi, dan efektivitas pemerintahan. Pihaknya memperkenalkan reformasi hukum dengan penggunaan expert system dalam proses peradilan.
“Partai X mengajak semua anak muda untuk berpartisipasi dalam tata kelola negara. Sebab, masa depan bangsa ini milik mereka. Bangsa ini akan adil, makmur, dan beradab atau akan bergelimang utang, itu sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab anak-anak muda,” ujar Erick.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AZF))