Dumai: Tak hanya sibuk memperomosikan diri, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) juga mempromosikan kopi. Kopi yang dia
endorse tak lain adalah kopi khas Riau.
Menurutnya, kopi khas Riau merupakan kopi lokal yang harus terus diangkat agar tak kalah dengan produk-produk nasional. Jokowi bahkan ingin kopi lokal Riau menjadi kopi nasional.
"Produk-produk unggulan seperti ini (kopi) harus diangkat. Jangan sampai hanya jadi produk lokal, tapi kalau bisa dinasionalkan," kata Jokowi saat menyapa warga Riau, kemarin.
Usai sibuk berkampanye di Taman Bukit Gelanggang, Kelurahan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur, Kota Dumai, Riau, malam hari tadi Jokowi menyambangi warung kopi. Ia mencicipi kopi khas Riau yang harganya tak terlalu mahal.
"Kopi ini hanya Rp12 ribu. Rasanya internasional, harganya sangat lokal, rasanya global, rasa internasional. (Saya minum) sampai habis," lanjut dia.
Saat ditanya wartawan enak kopi yang mana antara kopi lokal Riau dengan kopi bikinan Bobby Nasution (menantunya), Jokowi hanya menjawab singkat. "Enak dua-duanya," ucap Jokowi.
Kebetulan menantu Jokowi tersebut merupakan penjual kopi yang diberi nama Kopi Jolo. Usai mencicipi kopi, di tengah jalan mobil yang ditumpanginya berhenti saat melihat penjual durian. Mantan wali kota Solo ini lalu turun dari mobil dan memilih-milih duren.
(Baca
: Jokowi Optimistis Dapat Merebut Hati Masyarakat Riau)
Di Riau, Jokowi berjanji bakal bekerja keras untuk dapat memenangi suara di sejumlah daerah. "Insyaallah di Riau semakin baik, semakin baik," ujar Jokowi, di kedai kopi arabica, Dumai, Selasa, 26 Maret 2019 malam.
Keyakinan itu dikuatkan dengan tingginya sambutan warga saat Jokowi datang ke Dumai. Mulai dari karnaval budaya yang dihadiri oleh puluhan ribu massa hingga saat ia mendatangi kedai kopi yang dipadati oleh ratusan masyarakat.
"Ya ini di Riau ini, khususnya di Dumai pertama kalinya Presiden datang ke sini, antusiasmenya juga wajar," tutur dia.
Dia mengaku ada beberapa daerah yang memerlukan perhatian khusus. Seperti di Kabupaten Kampar dan Pekanbaru.
(Baca juga:
JK Optimistis Target 62 Persen Suara Jokowi-Ma’ruf Tercapai)
Pada Pemilu 2014 Jokowi kalah tipis dari Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di daerah itu. Prabowo-Hatta menang di Kabupaten Kampar dengan memperoleh suara sebanyak 224.580 suara atau 61,92 persen. Sedangkan Jokowi-JK memperoleh 138.229 suara atau 38,08 persen.
"Ya memang ada kabupaten-kabupaten yang masih perlu kerja keras. Ini tadi sudah saya sampaikan di kabupaten ini, kabupaten ini, pendekatannya seperti ini, seperti ini sudah disampaikan," tutur dia.
Dalam kampanyenya, Jokowi menjanjikan kepada masyarakat setempat bakal melanjutkan pendaftaran tanah sistematis (PTSL) yang selama ini dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang pada periode keduai.
"Program PTSL di Riau akan berlanjut dan lebih besar lagi, akan berlanjut dengan redistribusi aset, reformasi agraria, pembagian sertifikat karena itu yang ditunggu rakyat,"pungkas dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((UWA))