Jakarta: Sejumlah relawan Anies-Muhaimin (AMIN) mempertanyakan sikap politik
Anies Baswedan usai Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2024. Mereka khawatir Anies bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Kegelisahan ini diungkapkan oleh salah satu relawan dari Forum Alumni Kampus Seluruh Indonesia (Forum AKSI) Universitas Indonesia (UI), Nurul. Ia mengatakan para relawan tidak ingin Anies tergiur akan tawaran bergabung pemerintahan.
"(Isunya) tawarannya luar biasa jadi menteri. Apalagi dengan kapasitas Pak Anies jadi gubernur dan menteri, tentunya sampai dia gabung ke rezim, membuat kita nelangsa (sedih) pak, nelangsa banget deh," ujar Nurul saat berbincang dengan mantan anggota Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Marsda TNI (Purn) Supomo, di Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024.
Nurul menegaskan relawan tidak segan memberikan label penghianat kepada Anies jika kekeh bergabung dengan pemerintah. Untuk itu, ia berharap aspirasi relawan ini dapat disampaikan Supomo kepada Anies.
"Pak Anies bilang berkuasa atau jadi oposisi sama terhormatnya jadi kami menagih janjinya, kalau Allah tidak takdirkan jadi presiden jangan bergabung dengan rezim," ujarnya.
Merespon itu, Supomo memastikan Anies tetap berada di jalur perubahan. Sikap politik ini, diketahui Supomo di tengah proses kampanye.
Supomo bercerita sempat terlibat diskusi dengan Anies. Mantan calon presiden (capres) nomor urut 01 ini akan terus menggaungkan perubahan meski gagal dalam Pilpres 2024.
"Jujur beliau, saya (Anies) tetap diperubahan. Tidak pernah bergeser," ungkapnya.
Supomo meyakini Anies akan memegang omongannya. Ia juga mengajak relawan mendoakan Anies agar tetap istiqomah.
"Seorang pemimpin harus berdiri dan istiqomah, sepandai apapun omongan kalau tidak bisa dipegang selesai. Tapi mudah-mudahan kita doakan istiqomah," ujar dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((END))