Sidoarjo: Staff panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwascam) Tarik, Sidoarjo, Alik Inayah, 27, harus menjalani persalinan anak kedua lebih awal waktu perkiraan. Alik pecah ketuban karena kelelahan dalam menjalankan tugasnya.
Menurut suaminya, Hidayat, proses persalinan seharusnya dilakukan pada Mei mendatang. Namun, istrinya terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum sehari setelah pelaksanaan pemilu 2019.
"Setelah sehari semalam tidak pulang mengawal proses pemilihan, istri mengalami pecah ketuban saat berada di Kantor kecamatan Tarik," ujar Hidayat saat ditemui di Desa Singogalih Kecamatan Tarik, Kamis, 25 April 2019.
Hidayat mendapat kabar dari istrinya lantaran mengaku sakit di bagian perutnya. Ia lantas membawanya ke Puskesmas. Dan setibanya disana ia meminta rujukan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan.
"Panik, karena bisa dimungkinkan dilakukan operasi," katanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter kandungan, kondisi air ketuban sudah hampir habis dan harus segera dilakukan persalinan. Berita ini membuatnya khawatir karena dinyatakan telat membawa istrinya ke dokter kandungan.
"Alhamdulillah, tepat pukul 23.52 WIB, putra kedua kami yang diberi nama Muhammad Reyza Putra Hidayat dengan berat badan tiga kilogram dan panjang 50 sentimeter lahir dengan selamat, setelah diberi obat pendorong," tandasnya.
Sementara Alik Inayah sendiri mengaku sudah terbiasa dengan pekerjaannya. Meski tak kenal waktu dan bahkan harus menempuh beberapa kilometer dari jarak rumahnya ke kantor Bawaslu dan Pemda. Namun, ia mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada.
"Sudah tanggung jawabku menyelesaikan tugas. Alhamdulillah bisa teratasi, dan yang lebih bahagia lagi anak kami lahir dengan selamat," singkatnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((SUR))