Erick tak Masalah Debat Pilpres di Kampus
Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf Erick Thohir. Medcom.id/Arga Sumantri
Jakarta: Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Erick Thohir tak mempermasalahkan dengan wacana debat pemilihan presiden (Pilpres) di lingkungan kampus. Paling penting, usulan itu tidak menyalahi aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita harus hormati bahwa nanti semua itu kalau ada debat-debat, itu lebih baik teratur. Selama masih di bawah payung KPU enggak masalah," ucap Erick di Cilandak Town Square, Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.
Erick hanya meminta persoalan Pilpres tidak di bawa ke lingkungan sekolah. Pelajar tingkat SD, SMP, maupun SMA, harus fokus belajar dan tidak dicampuri urusan politik.
"Ini kalau bisa kita hindari. Biarkan anak muda Indonesia fokus dalam arti belajar, berkarya, berolahraga. Nanti mereka keluar dari sekolah sudah siap, baru kita libatkan untuk kampanye," ujarnya.
Bagi Erick, kampanye di sekolah tidak baik bagi para pelajar. Ia mengaku telah mendapat laporan adanya kampanye terselubung di sekolah.
"Mohon maaf, ada kampanye kurang baik, jangan anak SD dan SMP, lebih baik mereka selesaikan sekolah, itu yang harus mereka lakukan," jelasnya.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan debat capres-cawapres bisa saja digelar oleh pihak di luar KPU, seperti perguruan tinggi dan media. Itu bisa dilakukan karena KPU memiliki keterbatasan dalam menggelar debat publik.
Meski boleh digelar di luar KPU, namun harus menjunjung tinggi keadilan, seperti memberi kesempatan bicara yang sama di antara kedua paslon. Penunjukan moderator dan perangkat lainnya juga harus disepakati oleh seluruh kandidat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
"Kita harus hormati bahwa nanti semua itu kalau ada debat-debat, itu lebih baik teratur. Selama masih di bawah payung KPU enggak masalah," ucap Erick di Cilandak Town Square, Jakarta, Senin, 22 Oktober 2018.
Erick hanya meminta persoalan Pilpres tidak di bawa ke lingkungan sekolah. Pelajar tingkat SD, SMP, maupun SMA, harus fokus belajar dan tidak dicampuri urusan politik.
"Ini kalau bisa kita hindari. Biarkan anak muda Indonesia fokus dalam arti belajar, berkarya, berolahraga. Nanti mereka keluar dari sekolah sudah siap, baru kita libatkan untuk kampanye," ujarnya.
Bagi Erick, kampanye di sekolah tidak baik bagi para pelajar. Ia mengaku telah mendapat laporan adanya kampanye terselubung di sekolah.
"Mohon maaf, ada kampanye kurang baik, jangan anak SD dan SMP, lebih baik mereka selesaikan sekolah, itu yang harus mereka lakukan," jelasnya.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengatakan debat capres-cawapres bisa saja digelar oleh pihak di luar KPU, seperti perguruan tinggi dan media. Itu bisa dilakukan karena KPU memiliki keterbatasan dalam menggelar debat publik.
Meski boleh digelar di luar KPU, namun harus menjunjung tinggi keadilan, seperti memberi kesempatan bicara yang sama di antara kedua paslon. Penunjukan moderator dan perangkat lainnya juga harus disepakati oleh seluruh kandidat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
((AGA))
BERITA TERKAIT
