Jakarta: Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto harus menerima hasil Pilpres 2019. Hasil Pilpres 2019 disarankan menjadi bahan evaluasi Prabowo.
"Coba berpikir dengan jernih, kemudian terimalah kekalahan itu dengan gentle, legawa," ujarnya Karyono di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 20 Mei 2019.
Karyono membaca karir politik Prabowo di kontestasi Pilpres belum tamat. Ia justru melihat Prabowo masih berpeluang bertarung pada Pilpres 2024. Menurut Karyono, Prabowo sudah punya modal politik besar.
Karyono memang melihat sejumlah nama potensial maju di Pilpres 2024. Misalnya, cawapres Prabowo, Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, politikus Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Namun, sederet nama ini dinilai belum bisa menyulitkan Prabowo pada 2024.
"Maka 2024 belum tentu ketika muncul beberapa nama, misalnya Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan Kamil. Saya yakin kalau diadu untuk saat ini satu tahun ke depan, itu masih Prabowo yang unggul," ujarnya.
Karyono menilai peluang Prabowo bisa hilang jika mantan Danjen Kopassus itu tidak segera berbenah. Apalagi, masih ngotot dengan manuver-manuver politiknya di Pilpres 2019. Bisa jadi, kata dia, tahun ini adalah akhir riwayat karir Prabowo di kancah politik nasional.
"Tapi kalau sebaliknya masih ngotot, masih membuat manuver-manuver politik yang tidak menimbulkan simpatis masyarakat apalagi bertentangan dengan konstitusi maka hancurlah karir Prabowo, tamatlah Prabowo di 2019, dan tertutup di 2024," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((AGA))